Salam X-Kars
Yogyakarta - radarbesuki.com
Bagi Sahabat Prioritas yang tertarik, berinvestasi di Gunungkidul bukan hal yang sulit. Pasalnya, terdapat lahan seluas 1.000 hektare yang tidak dihuni oleh penduduk.
Beberapa tahun lalu, mungkin masih banyak orang yang memandang sebelah mata Gunungkidul. Namun, kini salah satu kabupaten di Yogyakarta ini banyak dilirik dan dikunjungi wisawatan baik domestik maupun mancanegara karena keindahannya.
Cyrillus Harinowo, Komisaris PT Bank Central Asia (BCA) Tbk, mengatakan Gunungkidul bisa menjadi kawasan wisata seperti di Nusa Dua, Bali. Menurut dia, Nusa Dua dulu juga pada awalnya sangat tandus. Namun, daerah itu akhirnya disulap menjadi daerah yang sangat elite dan bertabur hotel bintang lima.
"Bahkan, saya menemukan kemiripan pemandangan saat menempuh perjalanan ke ibu kota Kecamatan Panggang di Gunungkidul dari Imogiri dengan pemandangan di salah satu daerah di Monterrey," kata Cyrillus.
Monterrey adalah sebuah kota di Pantai Barat Amerika Serikat, sekitar 200 km sebelah selatan San Fransisco, tidak jauh dari kota pantai Santa Cruz. Kota tersebut terkenal indah dan menarik. Di sana banyak dibangun perumahan mahal dan termasuk kawasan sangat elite.
Handojo Mawardi, Direktur PT Sarana Anugrah Pratama, menambahkan Gunungkidul ini memiliki potensi yang lebih bagus dibandingkan dengan Nusa Dua di Bali. "Di Gunungkidul itu banyak private beach dan lebih indah dibandingkan dengan Nusa Dua," kata dia.
Selain itu, Gunungkidul juga memiliki banyak kuliner dan terbilang khusus. Kuliner-kuliner tersebut antara lain lobster, kepiting laut dalam, nasi merah, tiwul, ulat jati, dan belalang. "Semua makanan disini halal, tidak seperti di Bali," ucap dia.
Bagi Sahabat Prioritas yang tertarik, berinvestasi di Gunungkidul bukan hal yang sulit. Pasalnya, terdapat lahan seluas 1.000 hektare yang tidak dihuni oleh penduduk. Sehingga, hal ini akan memudahkan investor untuk melakukan pembebasan lahan.
Tak hanya itu, harga tanah di Gunungkidul masih terbilang sangat murah dibandingkan dengan di Bali. Menurut Handojo, di Kuta, Bali harga tanah sudah mencapai Rp 100 juta per meter persegi. Sementara di Gunung Kidul baru sebesar Rp 500 ribu per meter persegi.
"Dulu saya beli tanah seluas 13 hektare dengan harga sekitar Rp 20 ribu per meter persegi berlokasi di sekitar pantai di Gunungkidul. Namun, dalam enam bulan ke depan harga tanah saya laku Rp 250 ribu per meter persegi. Jadi, investasi di sini memiliki kemungkinan untung yang lebih tinggi," papar dia.(Rabi)