Salam X Kars
Bondowoso, Radar Besuki
Pondok Pesantren Al Ishlah di Desa Dadapan, Kecamatan Grujukan, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. melaksanakan Sholat Idhul Adha pada hari ini, Senin (10/9). Pimpinan Pondok pesantren Al Islah dalam ceramahnya, K.H Muhammad Ma'shum menyerukan pada umat Muslim untuk berkurban juga menjaga persatuan bangsa dan keutuhan Islam. Pihaknya juga menghimbau, agas kaum muslim kembali kepada Pancasila dan UUD 45. Menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta keutuhan aqidah Islam, karena itu harga mati. “Dua ini merupakan kekuatan kita dalam beragama dan berbangsa, demi terjalinnya komuniksi dan situasi yang aman terkendali,” tandasnya.
Menurut pendiri sekaligus pengasuh PP Al Ishlah ini, Pondok Pesantren juga kedatangan tamu dari negeri tetangga, serta Muslim Singapura pun memilih kurban di Indonesia. Tahun ini ada kurang lebih 1526 ekor kambing dan 130 lebih ekor sapi yang dikurbankan melalui pondok pesantren Al Islah Bondowoso yang dilakukan usai solat Idul Adha. Tak heran, demi menuju ridho ilahi ini, ponpes langsung banjir daging kurban. Bersamaan ini pula, halaman pesantren yang sangat luas sontak menjadi lautan manusia. Ribuan warga berjubel menunggu tiba saatnya pembagian daging kurban sesuai kupon yang diberikan sebelumnya. Mereka rela antri dengan pengawasan TNI (Kodim 0822 dan Koramil), serta Polres dan Polsek.
“Sampai saat ini, Al Ishlah masih dipercaya oleh para donatur untuk melaksanakan kurban. Tentunya, pertanggung jawaban amanah ini harus ditunjang dengan tertib administrasi dalam penyalurannya. Jadi, pembagian daging bukan berdasar pada like in dislike (suka tidak suka) atau kerabat dekat, melainkan sesuai petunjuk bagi yang berhak,” tukasnya.
Menurut Kyai yang Nasionalis ini, dengan menjaga kepercayaan seperti itu, maka para donatur terus menmbah kuota kurbannya. “Dari tahun ketahun, pelksanaan kurban terus naik, bahkan bisa menjangkau keluar daerah Al –Ishlah dengan penanganan yang professional dan tepat sasaran. Potensi ricuh saat antri, kami kira tak mungkin terjadi,” jelasnya. Pantau Radar Besuki , sebelum daging kurban dibagikan, para pejabat yang ikut hadir langsung bersama –sama menemui ribuan warga yang sabar antri, serta memberikan daging kurban secra simbolis bergantian. Ada Kepala Lapas Klas II B, pejabat Pemkab, Danramil, KaPolres (diwakili), serta perwakilan dari warga masyarakat (donatur) asal Singapura.
Dalam pembagian daging sapi dan kambing ini, pengasuh juga menyarankan agar warga bersabar secara bergiliran, tanpa harus berdesakan. Pembagian daging akan terus berlangsung hingga selesai sekitar 20 000 penerima, dengan berat 1,5 hingga 2 KG perbungkusnya. “Itu sudah terseleksi Mas,” sambung petugas dari DinKes, diamini oleh petugas dari Dispernak.
Menurut KH Mohammad Ma’shum (pengasuh), panitia (bagian jagal) sebelumnya telah diklat dikota Malang sesuai standart kementrian agama. “Tentang pengamanan, kami tak butuh berlebihan, lantaran kami yakin warga Bondowoso sadar etika, bahkan selama ini kami sukses laksanakan kurban tanpa adanya insiden apapun,’ pungkasnya. (Gus AanG Rabi)
