Senin, 12 September 2016

Sosok Virtual Mukidi

Salam X Kars

Radar Besuki

Kita bisa mempelajari dari sosok virtual Mukidi, masih ada beberapa pelajaran yang bisa kita petik hikmahnya.

Mukidi hadir dalam keseharian masyarakat. Bila kita cermati, kisah-kisah Mukidi tak jauh dari peristiwa-peristiwa kehidupan yang kerap terjadi di kehidupan sehari-hari . Hebatnya Mukidi tidak pernah memandang lawan adalah lawan.

Demikian, Mukidi menjadi mudah datang dan diterima audiens. Pemasar perlu belajar dari hal tersebut, yakni mengangkat tema-tema populer di kalangan bidikan target audiens,dan menjadikanya teman mesti kadang hati menentang.

Mukidi secara konsisten muncul dan direproduksi terus-menerus dengan gaya baru. Seolah-olah, Mukidi adalah sebuah cerita yang tak pernah habis,meski cerita itu sebenarnya sudah ada sejak jaman Firaun. Namun kemasanya begitu cantik.

Dari sini, pemasar perlu mengusung semangat produktif dalam membuat pemasaran konten. Begitu tidak produktif, audiens akan meninggalkannya. Namun Mukidi selalu berinofasi.

Sebaliknya, bila terus dikeluarkan, kita kemungkinan juga akan bosan. Mukidi menjadi ‘selebriti’ di media utama. Meski tak jelas siapa Mukidi ,sekolah dimana dan lulusan apa ,dan siapa penciptanya, fenomena Mukidi akhirnya membuat media-media utama melirik dan menjadikannya berita head line news

Model ini tentunya akan menjadi hal yang sangat menguntungkan bagi merek jika konten pemasarannya bisa menjadi bahan berita  bagi media-media yang sangat simpati pada Mukidi  Jika boleh saya bertanya ,apakah anda simpatik pada Mukidi ?   Jangan terkecohbakan the and sebuah cerita . Hiruk pikuk sang ayah bisa saja akan diwariskan pada generasinya .( Rabi )

Related Posts: