Salam X-Kars
Bondowoso - Radar Besuki
Salah satu kendala dalam pelaksanaan kegiatan fisik/proyek di Bondowoso ,adalah karena miniatur daerah yang notabene pegunungan. Hal ini menyebabkan dana yang seharusnya dibuat untuk pembagunan terkuras untuk biaya mobilisasi karena jarak tempuh yang sulit,bahkan tak jarang material bagunan diimbal dengan tenaga manusia dan membutuhkan biaya lebih besar.
Menyikapi hal tersebut Ketua Komisi I DPRD Bondowoso Bambang Suwito ketika dikonfirmasi Radar Besuki menyampaikan "Saya sudah meminta kepada bagian Hukum agar Bupati menerbitkan PERBUP tentang Mobilisasi untuk pelaksanaan kegiatan fisik/proyek."
Lebih lanjut dikatakan "Ini penting demi menjaga kualitas fisik ,sehingga umur ekonomis bangunan bisa sesuai dengan perencanaan."
"Selama ini para penyelenggara kegiatan cenderung mengurangi bahan/ material karena dalam RAB tidak pernah diperhitungkan biaya Mobikisasi ".
"Yang perlu diingat kita tidak ingin menjebak para penyelenggara kegiatan dgengan berbagai persoalan biaya imbal yang terkadang lebih mahal dari harga bahan, sehingga mengurangi material yang dampaknya akan merugikan masyarakat sebagai pemilik dana dan penerima manfaat".ujarnya
Disinggung banyaknya proyek yang hancur belum setahun Bambang mengatakan "Bagaimana tidak hancur seumur jagung bangunan bagunan tersebut jika pembiayaan banyak terserap pada mobilisasi ."
"Klta sarankan juga kepada pemerintah daerah untuk membagi zona/wilayah tentang besaran biaya mobilisasi itu karena jauh dekat atau jarak berbeda , tentu biayanya berbeda dan lain sebagainya ".
"Ini hanya sebatas saran dan masukan demi baiknya pembagunan di Bondowoso melihat jarak tempuh dan tingkat kesulitanya berbeda pada masing-masing proyek/fisik yang akan dilaksanakan ". pungkasnya
