Salam X-Kars
3 dari 7 Santri yang Hilang Ditemukan
Radar Besuki - Amaluddin - 08 Oktober 2016 17:29 wib
Tim pencari menemukan tiga dari tujuh santri Pondok Pesantren Langitan yang tenggelam di Bengawan Solo. "Ketiganya ditemukan sudah meninggal dunia," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Sudharmawan, saat dikonfirmasi, Sabtu (8/10/2016).
Darmawan belum mengetahui pasti posisi ditemukannya ketiga jenazah itu. Dia hanya mengatakan ketiganya kini sudah dibawa ke Puskesmas untuk proses identifikasi oleh Tim DVI Polda Jatim. "Satu jenazah dibawa petugas ke Puskesmas Widang 1, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, dan dua jenazah dibawa ke Puskesmas Babat," kata dia.
Sampai saat ini masih ada empat orang santri yang belum ditemukan. Tim SAR gabungan terus menyisir Bengawan Solo. Perahu tambang berpenumpang 25 santri tenggelam di Bengawan Solo di tambangan Babat, Lamongan, Jumat 7 Oktober 2016. Sebanyak 18 santri selamat dan tujuh santri hilang.
Enam dari tujuh santri yang belum ditemukan yaitu Abdullah Umar, 15, asal Bedilan, Gresik; M. Afiq Fadlil, 19, asal Manyar Gresik; Moh. Arif Mabruri, 18, asal Sumberrejo Bojonegoro. Selain itu Muhsin, 16, asal Tambaksari Surabaya; Rizki Nur Habib, 15, asal Kecamatan Percut Seitian, Deli Serdang Sumatera; dan Lujaini Dani, 13, asal Manyar, Gresik.
Sebelumnya, sebuah perahu penyeberangan penumpang di Bengawan Solo dari Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang, Tuban yang menuju ke wilayan Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan terguling saat berada di tengah aliran Sungai Bengawan Solo, Jumat (7/10/2016).
Perahu bermuatan sebanyak 25 orang. Semuanya Santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Langintan Widang, Kabupaten Tuban. Sebanyak 18 santri dinyatakan selamat lantaran bisa berenang. Sedangkan saat ini sebanyak 7 santri masih dinyatakan hilang tenggelam di Sungai Bengawan Solo. "Kejadian sekitar pukul sembilan tadi pagi. Perahu yang ditumpangi saudara kita santri dari pondok Langitan mau menyeberang menuju Babat," terang Suprapto, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan.
Diduga kuat perahu kecil untuk penyeberangan di Bengawan Solo tersebut kelebihan muatan. Sehingga saat itu sudah berjalan melewati arus yang deras mengakibatkan perahu terbalik lantaran terlalu berat bagian depan. "Saat menyeberang hampir sampai di Babat perahunya terguling. Karena saat ini status Bengawan Solo juga siaga," sambungnya.
Sementara itu, hingga saat ini untuk para korban santri yang selamat dikumpulkan di Polsek Babat, Kabupaten Lamongan. Petugas masih melakukan pendataan siapa saja korban yang hilang dalam peristiwa tergulingnya perahu penyeberangan bengawan itu. (rabi)