Salam X-Kars
Kalimantan, Rabi
Warga perbatasan Indonesia-Malaysia
di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, meminta Presiden Joko Widodo merealisasikan
pembangunan jalan pararel di sepanjang perbatasan. "Kondisi jalan
perbatasan mulai dari Badau-Empanang saat ini rusak berat, jadi kita minta perhatian
serius pemerintah pusat," kata Camat Empanang Bambang, Sabtu (19/11/2016).

Hanya, kata Bambang, saat pembahasan amdal rencananya akan dibangun juga landasan darurat pesawat tempur TNI di Desa Kekurak Badau. "Kemungkinan itu yang membuat lama proses amdalnya," ucap Bambang.
Dia menjelaskan, saat ini kondisi jalan perbatasan dari Kecamatan Badau-Empanang sangat memprihatinkan. Bahkan kendaraan roda empat tidak bisa melintas. "Saat ini masyarakat hanya menggunakan jalan perkebunan sawit. Jalan pemerintah tidak bisa lagi dilalui karena rusak, kecuali sepeda motor, itupun cukup sulit," ungkapnya.
Jalan pararel perbatasan itu rencananya menembus sepanjang perbatasan di
Kalimantan Barat, untuk Kapuas Hulu mulai dari jalan Badau-Empanang yang
rencananya sepanjang 44 kilometer, selanjutnya menuju Puring Kencana dan
Sintang.
Camat Badau Salapuddin juga berharap jalan pararel segera dibangun. Senin pekan depan, ia menghadap Satuan Kerja Jalan Pararel di Pontianak dan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Barat. "Saya akan menyampaikan keluhan masyarakat, terkait kondisi jalan saat ini," kata Salapuddin.
Ia mengatakan ruas jalan Badau-Empanang sudah berstatus jalan nasional, sehingga perlu perhatian serius pemerintah pusat. (rabi)
Camat Badau Salapuddin juga berharap jalan pararel segera dibangun. Senin pekan depan, ia menghadap Satuan Kerja Jalan Pararel di Pontianak dan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Barat. "Saya akan menyampaikan keluhan masyarakat, terkait kondisi jalan saat ini," kata Salapuddin.
Ia mengatakan ruas jalan Badau-Empanang sudah berstatus jalan nasional, sehingga perlu perhatian serius pemerintah pusat. (rabi)