Jumat, 30 Desember 2016

Fraksi PKB Tolak Pabrik Gula di Situbondo Ditutup


Upaya untuk menemukan solusi penutupan tiga pabrik gula (PG) di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, terus dilakukan. Anggota DPR RI dapil Jatim III (Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi), M Nasim Khan turut melakukan penolakan kebijakan pemerintah tersebut.‎

Dia bersama Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR) dan karyawan PG serta Serikat Pekerja dihadiri Kadiv & tim SPI PTPN XI dan semua GM di Situbondo melakukan kunker reses bersama di lima PG Situbondo Bondowoso, yaitu PG Prajekan Bondowoso Asembagus Situbondo serta Wringin anom Olean Panji Situbondo yang akan ditutup.

Nasir menuturkan, tidak hanya menolak, perwakilan APTR juga menyerahkan dokumen resolusi petani tebu yang berisi kesanggupan untuk menyediakan pasokan tebu dengan cara memperluas areal tanaman tebu.

Mereka juga menyatakan kesanggupannya untuk tidak mengirim tebu ke luar daerah, serta komitmen Kabupaten Situbondo melalui bupati siap mengembangkan area tebu bisa melalu kas desa dan lain-lain. "Sampai kapan pun kita tidak akan tinggal diam. Kita pertahankan PG-PG yang ada sampai titik darah penghabisan. Pemerintah hanya bisa menutup, tanpa harus berpikiran ke depan dan bagaimana nasib masyarakat kecil," kata Nasim.
Menurut anggota Fraksi PKB itu, kesepakatan penutupan atau Regrouping Pabrik Gula (PG) BUMN antara sejumlah pihak sudah ditandatangani pada 6 Oktober 2016 lalu.Tiga PG di Situbondo yang akan ditutup adalah PG Pandjie, Olean dan Wringinanom.

"Dengan demikian, keputusan tersebut hanya tinggal menunggu pelaksanaan pada 2017 nanti sangat membuat resah yg berefek besar. Meski demikian, dengan langkah bersama ini kita terus melakukan upaya bagaimana penutupan tidak pernah terjadi dan harus mencari solusi bersama," terangnya. (rabi)

Related Posts: