Kamis, 22 Desember 2016

Gara-gara Tulisan, Jurnalis dibedil Hingga Tewas



Dunia, Rabi
Seorang jurnalis surat kabar Provinsi Filipina ditembak mati setelah menulis sebuah kolom yang menuding kelalaian pejabat soal laboratorium narkotika jenis sabu yang baru ditemukan.

Insiden ini menjadi pembunuhan pertama www.radarbesuki.com seorang jurnalis selama perang narkoba di negara itu. Persatuan Jurnalis Nasional Filipina (NUJP), Senin 19 Desember, mengutuk pembunuhan Larry Que, seorang jurnalis situs berita di pulau Catanduanes. NUJP "menantang" Presiden Rodrigo Duterte untuk menemukan para pelaku dan memanfaatkan satuan tugas (satgas) khusus yang dia dirikan demi melindungi media.
Filipina adalah negara yang iklim medianya paling liberal, namun juga salah satu paling berbahaya bagi jurnalis di Asia. Sejumlah jurnalis Filipina tewas dalam tiga dekade terakhir, termasuk para penyiar radio yang menyumbang angka terbesar. www.radarbesuki.com Penyelidikan pembunuhan terhadap awak media tersebut kerap kali tidak membuahkan keputusan.

Dilansir Guardian, Kamis (22/12/2016), NUJP menguraikan Que telah menjalankan Catanduanes News Now, sebuah media baru, sejak dua pekan terakhir. Ia kemudian ditembak mati di bagian kepala di luar kantornya.  (rabi)