Selasa, 13 Desember 2016

Santri P2S2 Menyambut Kedatangan Alumni Asal Bali yang Berjalan Kaki ke Ponpes Sukorejo,

www.radarbesuki.com
Salam X-Kars
Situbondo , Rabi
Belasan alumni santri dari Ponpes Syalafiyah Syaifiiyah (P2S2) melakukan aksi berjalan kaki dari Denpasar Bali ke Sukorejo, Kecamatan Banyuputih. Aksi tersebut dilakukan untuk menghargai dan meluapkan rasa syukur atas gelar pahlawan yang diberikan Pemerintah terhadap pendiri sekaligus pengasuh P2S2 almarhum KH Raden Asad Syamsul Arifin.

Rombongan santri ini tiba di Situbondo pada Minggu (11/12) dan disambut oleh puluhan santri P2S2 yang berada di Situbondo, mereka disambut juga demgan berjalan kaki mulai dari perbatasan Situbondo-Banyuwangi hingga ke Ponpes.

Menurut salah satu alumni santri, Haryono. Dijelaskan kalau aksi jalan kaki yag dilakukan rekan-rekannya dari Bali itu membutuhkan waktu sekitar sepekan, aksi jalan kaki dilakukan pada siang saja dan menjelang petang peserta memilih untuk beristirahan di mesjid maupun tempat yang dianggap enak dan aman, serta bisa melaksanakan ibadah sholat.

"Menurut teman-teman santri mereka beristirahat saat waktu sholat saja. Setelah melaksanakan kewajiban sholat itu baru melanjutkan berjalan kaki. Sementara saat malam juga beristirahat di mesjid atau musolah, atau ditempat lain yang aman dan bisa melaksanakan sholat berjamaah," jelasnya lagi.

Informasi lain yang diperoleh radarbesuki.com aksi berjalan kaki itu sebenarnya akan digelar pada saat pemberian gelar nasional dilaksanakan. Akan tetapi niat itu diurungkan lantaran pada hari maulid nabi para alumni santri ini memang akan memghadiri acara maulid nabi di P2S2 yang setiap tahunnya memang dihadiri oleh semua alumni santri. Kedatangan alumni yang berjalan kaki dari Bali ini juga disambut hangat oleh pemgasuh P2S2 saat ini, KH Azzaim Ibrahimy 

Seperti diketahui, gelar Pahlawan untuk KH Raden As'ad Syamsul Arifin diusulkan oleh Kementerian Sosial melalui surat nomor 23/MS/A/09/2016, tanggal 21 September 2016 kepada Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan. Dalam pengusulan tersebut terdapat bebrapa kriterianya. Antara lain pernah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik, atau perjuangan dalam bidang lain untuk mencapai, merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan Bangsa; tidak pernah menyerah pada musuh dalam perjuangan; serta melakukan pengabdian dan perjuangan yang berlangsung hampir sepanjang hidupnya dan melebihi tugas yang diembannya. 

Selain itu, pernah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara; pernah menghasilkan karya besar yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa; memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan yang tinggi, dan/atau melakukan perjuangan yang mempunyai jangkauan luas dan berdampak nasional. (fin)