Salam X-Kars
Banyuwangi, Rabi
Menjelang akhir tahun, aktivitas penyeberangan Ketapang-Gilimanuk
diprediksi akan semakin padat. Sayangnya, cuaca kerap tak bersahabat.
Hujan lebat disertai angin kerap datang mendadak.
Terkait fenomena ini, otoritas pelabuhan Ketapang menetapkan
status siaga bagi pelayaran. Tujuannya, mengantisipasi kecelakaan laut.
Kepala Unit Pelaksana Pelabuhan (UPP) Ketapang, Ispriyanto
menegaskan, sejak beberapa hari terakhir, pihaknya memberikan peringatan
keras bagi seluruh operator pelayaran. Terutama, kalangan nahkoda.
Mereka diwajibkan mematuhi standar pelayaran dengan ketat. Seluruh
kendaraan wajib diikat dengan badan kapal.
“Peringatan tertulis sudah kami kirim ke seluruh operator
pelayaran. Mereka kami minta siaga. Ini mengantisipasi cuaca yang kerap
berubah di selat Bali,” kata Ispriyanto, Sabtu (19/11/2016).
Ia menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Badan
Meteorologi Klimatalogi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi untuk melakukan up date cuaca yang diteruskan ke seluruh kapal yang tengah berlayar. Petugas juga memeriksa ketat sebelum izin berlayar dikeluarkan.
“Benar-benar kami awasi, terutama lacing kendaraan,” tegasnya.
Menurutnya, pernyataan siaga ini belum dipastikan sampai kapan.
Sebab, cuaca di selat Bali kerap berubah mendadak. Saat hujan, kabut
akan muncul menghalangi jarak pandang. Belum lagi, munculnya angin yang
berimbas naiknya gelombang laut.
Ispriyanto menambahkan, menjelang akhir tahun, intensitas
kendaraan ke Bali diprediksi meningkat. Sebab, bersamaan libur Natal dan
tahun baru. Fenomena tahunan berdampak naiknya jumlah penumpang dan
kendaraan yang akan menyeberang.(rabi)