Selasa, 27 Desember 2016

Pembuat 'Om Telolet Om' Banjir Job

Pasuruan, Rabi
Sejak beberapa hari terakhir ini, sebuah bengkel yang terletak di Desa / Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, mulai banjir pesanan klakson ‘Om Telolet Om’. Bahkan, sang pemilik bengkel mengaku, kalau saat ini dirinya kewalahan menerima pesanan klakson yang beberapa waktu lalu sempat menjadi viral di sosial media (Sosmed).

“Pada waktu sebelum ramai seperti sekarang, biasanya setiap hari saya hanya mengerjakan tiga hingga lima klakson.Tapi, saat ini saya harus menyelesaikan lima hingga sepuluh klakson ‘Om Telolet Om’,” kata Gito (49), salah seorang pembuat klakson di bengkel tersebut, Selasa (27/12/2016).
Selain itu, Gito mengaku bahwa saat ini penghasilannya pun menjadi naik tajam hingga 85 persen dibanding dengan hari-hari biasanya, yaitu sebelum terompet itu menjadi ramai diberitakan. Tak pelak, karena banyaknya pesanan, sehingga kesibukannya pun sangat terasa di bengkel yang terletak di tepi Jalan Raya Nguling tersebut. Dibantu karyawanya, Gito tampak lihai mengerjakan pembuatan klakson tahap demi tahap.
“Saking banyaknya yang pesan, jadi saya kewalahan dan akhirnya minta teman-teman untuk ikut membantu saya mengerjakan klakson ini. Sebab, untuk yang memesan klakson ini, bukan hanya dari sopir bus saja. Melainkan sopir truk juga pesan ke saya,” terangnya.
Gito mengaku, harga untuk paket komplit klakson yaitu mulai dari kerangka klakson, tabung angin, hingga tombol, ia patok dengan harga Rp 1 juta. “Tapi, kalau tanpa tabung harganya hanya Rp 500 ribu,” imbuhnya.
Di sisi lain, karena lokasi bengkel Gito ini yang cukup strategis. Pemesan klakson ‘Om Telolet Om’ yang datang ke bengkel Gito pun banyak datang dari sejumlah daerah. Di antaranya yaitu Probolinggo, Lumajang, Banyuwangi, Malang, dan Jawa Tengah. “Untuk yang pesan banyak datang dari luar daerah Pasuruan. Sebab sebagian besar mereka yang pesan ini, kebetulan sedang lewat di Jalan Raya Nguling. Dan ketika berhenti, mereka mampir dan pesan klakson ke saya,” pungkasnya. (Rabi)