Minggu, 14 Agustus 2016

WISATA AIR WADUK BAJUL MATI

Salam X-Kars
Pariwisata- Radar Besuki

Waduk Bajulmati kini mulai ramai pengunjung .Di depan ada Patung simbol pengelolaan oleh 2 Kabupaten Tari Topeng Kerte dan Tari Gandrung . Situbondo dan Banyuwangi. Tiket masuk  Rp 5.000 Pembangunan Waduk Bajulmati di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang menelan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara senilai Rp 420 miliar akhirnya rampung. Waduk berkapasitas 10 juta meter kubik itu diproyeksikan bisa mengairi 1.800 hektare lahan pertanian di Kabupaten Banyuwangi dan Situbondo pada 2016.


Mulai Selasa, 1 Desember 2015, waduk tersebut dalam tahap pengisian dengan membendung aliran Sungai Bajulmati. Waduk itu merupakan waduk keempat yang diselesaikan pemerintah selama tahun 2015. 



“Kami berharap, dengan waduk ini, produksi beras nasional bisa meningkat,” kata Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Mudjiaji, di Banyuwangi, Selasa.



Waduk yang berukuran panjang 250 meter, lebar 6 meter, dan tinggi 40,8 meter tersebut tak hanya berfungsi untuk irigasi. Dengan debit mencapai 110 liter per detik, pemerintah menggunakan waduk ini sebagai bahan baku air bersih untuk warga sebesar 50 liter per detik, sementara sisanya 60 liter per detik untuk kebutuhan industri dan pelabuhan.

Selain itu, menurut Mudjiaji, waduk juga bisa dipakai sebagai penghasil tenaga listrik mikrohidro dengan potensi hingga 340 megawatt serta menjadi wahana wisata air.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Brantas Amir Hamzah mengatakan perencanaan Waduk Bajulmati sebenarnya sudah dilakukan sejak 1980. Namun pembangunan fisiknya baru terealisasi pada 2006 melalui pembiayaan APBN setiap tahun. Pembangunan sempat berhenti pada 2010 karena struktur fondasi kurang kuat. “Setelah merevisi desain, pembangunan berlanjut pada 2011-2015,” ujarnya.


Penanggung jawab proyek, Amos Sangka, mengatakan Waduk Bajulmati diperkirakan terisi penuh selama empat bulan. “Saat musim penghujan, debit air sungai 100-300 liter per detik,” tutur Amos. Saat musim kemarau seperti saat ini, debit Sungai Bajulmati menyusut menjadi 1,5 liter per detik (Rabi)