SALAM X- KARS
LUMAJANG - RADAR BESUKI
Harga tembakau kering di sejumlah daerah mengalami penurunanyang sangat drastis. Penurunan harga ini mengakibatkan banyak petani merugi. Namun anjloknya harga di sejumlah daerah tak berpengaruh di Lumajang. Kepala Kantor Perkebunan Lumajang, Mahmud Hadi mengatakan, untuk tembakau dari Lumajang harganya masih normal. Ada beberapa faktor yang menyebabkan harga tembakau di Lumajang tak terpengaruh harga di luar daerah. “Tak terpengaruh, Masih normal harganya,” katanya saat dihubungi Memo Timur, Jumat (23/9).
Di daerah lain harga tembakau ada yang turun hingga Rp 15 ribu perkilogram, bahkan ada yang Rp 5 ribu perkilogram. Sedangkan di Lumajang, tembakau jenis burley masih dihargai Rp 29 ribu perkilogram dan jenis kasturi Rp 54 ribu perkilogram. “Masih di kisaran harga segitu, tergantung kualitas,” lanjutnya. Salah satu faktor masih tingginyaharga tembakau Lumajang, kata Mahmud, karena para petani sudah ada kerjasama dengan 3 perusahaan besar yang siap menampung hasil panennya. Sehingga dari kerjasama tersebut sudah disepakati harga sebelumnya. Namun, harga juga bisa sedikit berubah, hal itu naik atau turun tergantung kualitas panen. Namun perubahan harga tidak terlalu jauh. Untuk tahun ini, kualitas panen terbilang menurun dari tahun sebelumnya.
“Hal ini dikarenakan, waktu tanam oleh petani terlambat dari waktu yang seharusnya. Psalnya musim pada tahun ini tidak pasti,” terang Mahmud. Faktor lain, masih kata Mahmud, kualitas tembakau di Lumajang selalu terjamin dan diminati perusahaan besar karena lahan yang digunakan sangat bagus. Bahkan dengan jenis tembakau yang sama, di daerah lain hasilnya berebeda. “Kualitas tembakau juga dilihat dari lahan yang digunakan,” ucapnya.
Sementara untuk tahun ini, hasil panen tembakau bisa dibilang tidak sesuai target dan kekurangan. Pasalnya untuk memenuhi kebutuhan daerah sendiri saja masih kekurangan. Karena harus memenuhi permintaan yang utaam dari 3 perusahaan tersbut. “Hasil panen tahun ini tidak overload, bahkan masih kekurangan,” pungkasnya. Total luas lahan yang digunakan untuk tanaman tembakau di Lumajang saat ini mencapai 3000 hektare. Jumlah tersebut tersebar hampir di seluruh wilayah kecamatan di Lumajang. Namun yang paling banyak berada di Sumbersuko, Tempeh, Pasirian, Kunir, Candipuro, Tekung, dan Yosowilangun. (Rabi)