Minggu, 02 Oktober 2016

Situbondo Bersholawat

Salam X-Kars

Ribuan Santri Bersholawat

Situbondo - Radar Besuki

Ironis saat sebagian masyarakat Situbondo hanyut dalam goyangan dan hentakan musik Rock-Dangdut alun-alun kota Situbondo, di belahan timur kota yang dikenal sebagai kota santri ini ada pemandangan yang teramat kontras.

Ribuan santri dengan berpakaian serba putih sedang khusu’ menyenandungkan sholawat sambil berjalan kaki mengelilingi sepanjang jalan yang ada di sekitar Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo. Sebagian diantara mereka menggengam obor di tangannya, menambah kemeriahan iring-iringin pawai santri yang dilaksanakan menyambut Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1438 H. 

Sebagian besar di antara mereka di tangannya memegang kitab sholawat, sisanya memegang obor yang sekaligus berfungsi menjadi penerangan bagi kitab yang mereka baca terutama ketika melintasi jalan yang minim penerangan. Sementara sebagian kecil lainnya tergabung di grup pemukul rebana yang mengiringi bacaan sholawat yang mereka senandungkan. 

Mereka adalah santri Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo yang pada malam itu sengaja diturunkan untuk memeriahkan malam pergantian Tahun Baru Islam dengan kegiatan yang dapat menumbuhkan kepekaan terhadap nilai-nilai keislaman, pemahaman terhadap simbol-simbol Islam serta menanamkan kecintaan kepada Rasulullah SAW. 

Berjalan kaki sambil membaca sholawat

Start dari halaman masjid jamik Ibrahimy, setelah berjalan kaki sekitar 3 km  sambil menyenandungkan sholawat, pawai berakhir di lapangan pondok pesantren. Di sana, ribuan santri berkumpul dan berbaris rapi dengan tetap menggenggam kitab sholawat dan obor di tangannya.

Dengan penuh semangat, mereka terus bersholawat hingga akhirnya para santri itutumplek blek memenuhi lapangan Pondok Pesantren yang kini diasuh KHR Ahmad Azaim Ibrahimy. Lapangan yang luasnya hampir setengah hektar itu menjadi memutih dan terlihat begitu indah oleh cahaya obor yang mereka bawa. 

Ribuan santri peserta pawai obor bersholawat

Menurut pantauan Serambimata, kegiatan pawai obor bersholawat ini menjadi  acara rutin yang dilaksakan setiap malam 1 Muharram sejak kepeminpinan KHR Ahmad Azaim Ibrahimy. Tahun lalu, kegiatan serupa juga digelar meskipun dengan route berbeda.

Tentu saja, bagi masyarakat yang tinggal di sekitar Pondok Pesantren pawai obor bersholawat itu menjadi hiburan tersendiri. Hal itu terlihat dari antusiasme warga  yang menyaksikan di sepanjang jalan yang dilalui ribuan santri. Bagi mereka yang menyaksikan, kegiatan seperti ini tidak hanya menjadi “tontonan” tapi juga dapat menjadi “tuntunan”.

Ribuan santri berkumpul di halaman Masjid Jamik Ibrahimy sebelum diberangkatkan

Semoga di tahun-tahun mendatang, akan lebih banyak lagi kegiatan positif yang bermanfaat dalam menyambut dan memperingati momentum apapun, lebih-lebih di setiap hari-hari besar Islam dengan kreatifitas dan kemasan acara yang dapat menumbuhkan rasa bangga sebagai masyarakat kota Santri tanpa mencederai. (Rabi)