Air Defense Frigate “Chevalier Paul” memasuki Tugas Aktif
Radar Besuki
Memasuki tugas aktif merupakan langkah penting dalam
kehidupan setiap kapal. Fregate AL Prancis, 'Chevalier Paul” akan melakukan
misi operasional dan dalam beberapa hari mendatang, ia akan mengambil bagian
dalam ”Operasi Harmattan”, misi PBB Prancis di Libya.
Fregate Chevalier Paul merupakan hasil dari program kerjasama angkatan laut Franco-Italia, HORIZON, yang mencakup pembangunan dua fregat generasi baru untuk setiap negara, dan dengan demikian menandai dimulainya pembaharuan komponen pertahanan udara bagi kedua angkatan laut.
Dalam armada Perancis, Frigate 'Le Forbin' dan 'Chevalier Paul' ini menggantikan Missile Frigate 'Suffren,' yang telah dinonaktifkan pada tahun 2001, dan Frigate ‘Duquesne’, yang dinonaktifkan pada 2007.
Fregate Chevalier Paul merupakan hasil dari program kerjasama angkatan laut Franco-Italia, HORIZON, yang mencakup pembangunan dua fregat generasi baru untuk setiap negara, dan dengan demikian menandai dimulainya pembaharuan komponen pertahanan udara bagi kedua angkatan laut.
Dalam armada Perancis, Frigate 'Le Forbin' dan 'Chevalier Paul' ini menggantikan Missile Frigate 'Suffren,' yang telah dinonaktifkan pada tahun 2001, dan Frigate ‘Duquesne’, yang dinonaktifkan pada 2007.
Misi utama Chevalier Paul adalah sebagai armada pertahanan
udara. Senjata utamanya yang berupa sistem anti serangan udara memungkinkan dia
untuk mengatasi ancaman serangan dari rudal type terbaru, serta mampu untuk
melakukan serangan balik. Terutama berkat system peluncur rudal vertikal,
ASTER, untuk menghadapi serangan udara berskala besar. Kapal ini mempunyai
keunikan system elektromagnetik dan kemampuannya untuk mendeteksi serta
mengumpan rudal, sehingga membuatnya sangat sesuai untuk operasi dengan
intensitas tinggi serta intervensi di daerah krisis.
Dua kapal kelas Horizon ini dapat memberikan perlindungan
udara bagi satuan tugas (kapal induk, amfibi atau sipil) terhadap semua ancaman
udara, termasuk rudal supersonik anti kapal. Mereka mampu untuk saling berkoordinasi
dalam operasi udara dari laut, termasuk yang melibatkan pesawat asing.
Kemampuan mereka di pertempuran laut jenis lain juga memungkinkan mereka untuk
melakukan berbagai tugas lain, termasuk mengamankan area maritim, kontrol lalu
lintas maritim, evakuasi warga negara ..., dll