Kamis, 01 September 2016

STATUS DARURAT BONDOWOSO

 Salam X-Kars 

Bondowoso - Radar Besyki

Masyarakta Bondowoso perlu waspada . Karena status darurat GMLG Jawa Timur .Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bondowoso, Saefuddin Zuhri mengemukakan, BPBD telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) penetapan status keadaan darurat kekeringan sejak 1 Juli hingga 30 Oktober 2016.
SK tersebut berdasarkan surat dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Metrologi Kelas 1, Juanda – Surabaya. “SK kekeringan kita sesuaikan dengan surat BMKG,” 
Menurutnya, saat ini sudah ada 2 Desa yang mengajukan bantuan air bersih kepada BPBD. Kedua desa itu adalah Desa Tanggulangin Kecamatan Tegalampel dengan jumlah penduduk 2.396 dan Dusun Murina Kecamatan Prajekan dengan jumlah penduduk 2.401 orang.
Permintaan bantuan air bersih menurut Saifudin bakal meningkat mengingat musim kemarau diprediksi akan berlangsung hingga Oktober mendatang.
“Sudah ada beberapa titik yang minta bantuan air bersih. Sesuai SK ada 16 Kecamatan yang masuk wilayah rawan Hujan tidak merata, dan sering terjadi hanya di daerah kota saja,”
Selain itu, kata Zuhri, ada 16 kecamatan dengan total 45 desa yang masuk kategori darurat kekeringan. Jumlah ini menurun jika dibandingkan tahun lalu, darurat kekeringan yang menyebar di 22 kecamatan.
“Di antara 45 desa tersebut, ada tiga desa di kecamatan Binakal yang tidak akan mengalami kekeringan, karena sudah mendapatkan bantuan perpipaan dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertingal dan Transmigrasi. Tiga desa ada di kecamatan Binakal, yaitu, Desa Wonoboyo, Desa Leprak, dan Desa Bandelan,” tandasnya.
Berdasarkan SK penetapan status keadaan darurat kekeringan di antaranya, Kecamatan Pakem, dan Kecamatan Wringin paling banyak dusun yang dikena dampak kemarau tahun ini.
Kecamatan Wringin ada 7 dusun dan 7 desa. Desa tersebut di antaranya Jatisari, Sumber Canting, Banyu Putih, Wringin Barat, Jati Tamban, Jambe Wungu, dan Sumber Malang.
Sementara Kecamatan Pakem ada 20 dusun dan 7 desa. Di antaranya desa tersebut Pakem, Gading Sari, Ardisaeng, Andungsari, Kupang, Petung dan Sumber Dumyong.
“Saya berharap, pemerintah desa tanggap untuk membantu warganya yang mengalami krisis air, karena banyak diantara warga yang masih belum memahami prosedur untuk mendapatkan bantuan air bersih kepada kita,”(Rabi)