Salam X-Kars
Bondowoso - Radar Besuki
Dinas Pendidikan Jawa timur, Dr. Hudiyono, M.Si selaku Kabid.
Pendidikan Menengah Kejuruan melakukan monitoring berjalannya SMK mini
sekaligus sosialisasi kebijakan SMK di Jawa timur. Kegiatan yang
bertempat di Aula SMK Darul Ulum, Maskuning kulon Pujer Bondowoso ini
diikuti seluruh kepala SMK Swasta se-Bondowoso.
Dalam kesempatan
itu, Hudiyono menyampaikan agar adanya program SMK mini yang hanya untuk
SMK swasta di pondok pesantren ini betul-betul direalisasikan secara
maksimal. Mengingat potensi keberhasilan di pesantren lebih menjanjikan
daripada di luar pesantren.
"SMK mini ini harus serius
dilaksanakan, mengingat potensi keberhasilannya lebih memungkinkan di
pondok pesantren," ujar Hudiyono, Senin (10/10).
Selain itu,
pihaknya juga menyosialisaikan intruksi presiden No. 9 tahun 2016
tentang SMK yang harus sinkron dengan industri, pelaku SMK (guru) harus
sinkron dengan industri, serta sertifikasi guru SMK terjamin dan lain
lain.
"Para pelaku SMK mini harus berkolaborasi dengan berbagai industri dan sertifikasi gurunya terjamin," tegasnya
Sementara,
SMK mini yang ada di Pondok Pesantren Darul Ulum (SMK DU) Maskuning
Kulon Pujer Bondowoso fokus di bidang menjahit dan pelatihannya sudah
berjalan.
Hal tersebut dibenarkan oleh kepala sekolah SMK DU, KH.
Anwar Mahfud. "Program SMK mini di SMK DU sudah berjalan dan sudah
mempunyai 30 mesin jahit, 4 mesin obras, 2 mesin bordir dan 1 mesin
pemotong besar," terang Mahfud.
Menurutnya, adanya program SMK
mini yang akan berakhir sampai bulan Maret 2017 ini akan dimanfaatkan
semaksimal mungkin dan pihaknya berharap dengan SMK mini, santri
mempunyai skill dan mampu memberdayakan masyarakat.
"Melalui SMK mini ini, diharapkan para santri harus berskil dan masyarakat harus berdaya," Harapnya
Dalam
kesempatan kali ini juga didatangkan pelatih dari SMK 2 kab. Bondowoso,
yaitu Henis susiani, S.Pd dan Rusmini, S.Pd. Di awal pertemuan, pelatih
memberikan materi tentang menjahit dan memperkenalkan mesin jahit
secara otomatis.(Rabi)