Salam x kars
Aksi damai secara besar-besaran yang berlangsung 4 NOPEMBER 2016 OLEH ratusan ormas Islam menuntut dugaan penistaan agama tidak hanya terpusat di DKI Jakarta namun juga terjadi di beberapa kota lain di Indonesia termasuk di Kabupaten JEMBER.
Jember - radarbesuki.com
Lebih kurang 800 massa pengunjuk rasa yang mengatasnamakan Gerakan Umat Muslim Indonesia Jember (GUIJ) ikut berdemonstrasi menyampaikan aspirasi lewat aksi damai yang digelar di depan Alun-alun Jember tepatnya di depan Masjid Lama (Masjid Jami’ Al Baitul Amin).
Aksi damai ini berlangsung setelah sholat Jumat berjamaah di Masjid Jami’ Al Baitul Amin yang juga diikuti oleh Kapolres Jember AKBP H.M. Sabilul Alif,SH, SIK, M.Si
Di hadapan ratusan massa GUIJ, lewat pengeras suara, Kapolres memberikan keyakinan dan jaminan keamanan kepada seluruh masyarakat Jember agar tidak perlu kuatir untuk tetap beraktifitas seperti biasa. Karena itu, Kapolres menghimbau kepada para pengunjuk rasa agar menyampaikan aspirasinya secara baik tanpa melakukan hal-hal bersifat anarkis yang dapat merugikan orang banyak, karena dampaknya akan sangat besar. Mengingat Kabupaten Jember sudah menjadi kabupaten besar, kabupaten yang sudah terkenal termasuk banyak tokoh ulama dan tokoh agama, serta kyai dan sesepuh yang sudah sangat terkenal di tingakt nasional. Oleh karena itu, sekali lagi Kapolres mengajak sekaligus meminta agar para pengunjuK rasa mampu memberikan dedikasi dan edukasi sehingga aspirasi yang disampaikan siang hari ini betul-betul tercapai.
Aksi damai yang dipimpin oleh Korlap Ust. Dima Akhyar ini turut diikuti oleh beberapa kyai dan sesepuh, salah satunya KH. Hamid hasbullah (Ketua LPAI Jember) yang turut memberikan tausyah aksi kepada massa apengunjuk rasa.
Dalam tausyah aksi, KH. Hamid Hasbullah yang juga Ketua LPAI Jember mengajak massa pengunjuk rasa untuk ikhlas melakukan aksi secara mulia ini untuk mebela Islam dan Al Quran dengan tetap menjaga ukhuwah Islamiah agar tidak terjadi perpecahan.
Sementara dalam orasi panggung yang disampaikan oleh Ust. Abu Hasan menegaskan bahwa aksi damai ini bukan sikap anti terhadap kebhinekaan, bukan anti Kristen, bukan juga anti Cina melainkan murni membela agama Islam dan Al Quran. Karena itu Ust Abu Hasan menegaskan kembali bahwa menjadi orang Cina bukan pilihan tetapi kehendak takdir yang harus diterima.
Ust. Abu Hasan juga menyampaikan terima kasih atas kehadiran Kapolres Jember AKBP M. Sabilul Alif yang membaur di tengah-tengah massa.
Hal senada disampaikan Dima Akhyar selaku korlap yang meminta agar pengunjuk rasa tidak mengeluarkan kata-kata kotor dan caci –maki. Melakukan aksi secara tertib dan damai. Serta mengingatkan bahwa kehadiran anggota Polri adalah bukan sebagai alat kekuasan melainkan alat negara yang memberikan perlindungan, dan pengayamoan sehingga diminta terjadinya koordinasi dan komunikasi yang baik agar aspirasi yang disampaikan lewat aksi damai dapat berjalan sesuai harapan.
Sementara pengamanan terhadap aksi damai ini Polres Jember menurunkan lebih kurang 200 personil Polri dibantu TNI (Kodim 0824), Dishub dan Satpol PP Pemkab Jember dengan kendali lapangan dibawah langsung Kapolres Jember AKBP M. Sabilul Alif, dibantu Wakapolres dan Kabagops Polres Jember. Sampai pukul 14.00 WIB, massa pengunjuk rasa yang sempat melakukan long marh dari titik kumpul awal alun-alun Jember bergerak menuju simpang empat Jl. Kartini (depan Kantor Polres Jember). Setelah itu, massa akembali lagi ke Alun-alun Jember dan membubarkan dengan diri dengan tertib.(Rabi)