Salam X-Kars
Imfo Sehat - radarbesuki.com
Munculnya rasa gatal atau bengkak pada tenggorokan hingga sulit
menelan adalah gejala sakit tenggorok. Umumnya, rasa tak nyaman ini akan
berkembang menjadi rasa sakit dalam 2-3 hari. Setelah itu, radang
tenggorok akan sembuh dalam beberapa hari tanpa konsumsi obat-obatan.
Tapi hati-hati, jika radang tenggorokan ini berlangsung lama dan
disebabkan bakteri, bisa menyebabkan komplikasi pada organ tubuh lain
seperti leher hingga telinga jika tak segera diatasi.
Menurut dr Syahrial M Hutauruk, SpTHT-KL(K), Ketua Divisi Laring
Faring, Departemen THT, FKUI/RS Cipto Mangunkusumo, radang tenggorok ada
yang bersifat akut (mendadak) atau kronik (lama dan berulang).
Radang tenggorok akut ditandai dengan gejala nyeri pada tenggorok,
nyeri saat menelan, demam, sakit kepala, badan lemas, kadang disertai
batuk dan pilek.
Pada radang tenggorok kronik, umumnya pasien hanya mengeluh tenggorok
terasa tidak nyaman, terasa kering, rasa mengganjal saat menelan dan
nafas berbau tidak sedap, namun sering terjadi serangan akut yang
berulang.
"Jika radang tenggorok muncul kurang dari 2 minggu disebut akut dan
penyebabnya adalah virus, atau bisa juga karena iritasi dan alergi.
Kemudian sub akut yang terjadi antara 2-8 minggu yang disebabkan oleh
jamur. Sedangkan, bila terjadi lebih dari 8 minggu disebut kronik, ini
disebabkan oleh bakteri streptokokus," papar dr Syahrial saat diskusi
media di Blue Jasmine, Jakarta beberapa hari lalu.
Dokter Syahrial ini mengungkapkan, jika tak ditangani dengan baik,
infeksi akut pada tenggorok dapat menimbulkan komplikasi, karena dapat
meluas ke daerah leher dalam dan menimbulkan abses, dimana akan
terbentuk nanah didalam leher dan bisa menuju ke paru-paru.
Sedangkan, pada radang tenggorok kronik bisa berefek pembengkakan
tonsil (amandel) hingga pembengkakan kelenjar getah bening. Radang
tenggorokan jenis ini disebut sebagai faringitis streptokokus.
"Jadi pembengkakan di leher bukan hanya karena penyakit gondong atau
adanya kanker kelenjar getah bening. Radang tenggorok karena infeksi
bakteri juga bisa menyebabkan munculnya bengkak di leher," jelas dr
Syahrial saat diskusi media di Blue Jasmine, Jakarta beberapa waktu
lalu.
"Biasanya penderita mengalami demam tinggi di atas 38 derajat celcius
dan kelenjar getah bening pun membengkak. Inilah yang kemudian
menimbulkan bengkak di bagian leher."
Dr Syahrial menegaskan, dengan pengobatan yang baik dan tepat,
berbagai komplikasi dapat dicegah. Pengobatan biasanya diberikan untuk
meredakan demam dan nyeri tenggorok. Jika penyebabnya infeksi virus,
dokter akan memberikan vitamin penguat daya tahan tubuh. Tapi, jika
penyebabnya infeksi bakteri akan diberikan antibiotik.
Selain itu, berkumur dan melakukan gargle dengan obat kumur
antiseptik yang mengandung povidone-iodine dapat membantu mempercepat
penyembuhan dan mencegah serangan berulang.
Sedangkan, untuk mencegah penularan, penderita radang tenggorok
sebaiknya memakai masker dan tetap menjaga pola hidup sehat, dengan
mengonsumsi makanan sehat dan menjaga lingkungan tetap bersih, baik di
rumah maupun di kantor.
"Kalau kita yang berisiko tertular, selain mengonsumsi vitamin penguat daya tahan tubuh, lakukan juga gargle dengan obat kumur antiseptik setiap habis makan," ujar dr Syahrial.(Rabi)