Kamis, 24 November 2016

"Geger" Mayat Pemulung Mengambang di Sumur Pasar

Salam X-Kars
Banyuwangi , Rabi
Pasar jajag geger melihat Kematian Tukinem (32), menghebohkan pedagang serta pengunjung Pasar Jajag, Kecamatan Gambiran. Pasalnya, wanita asal Dusun Pasewaran, Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo ini ditemukan mengambang di dalam sumur pasar yang berkedalaman kurang lebih 3 meter.
Peristiwa yang diketahui sekitar pukul 11.00 WIB, Rabu (23/11/2016) ini cepat dikerumuni warga karena lokasi pasar menyatu dengan Terminal Jajag. Faktor lain, perempuan yang sehari-hari mengumpulkan barang bekas di area Pasar Jajag sudah akrab dengan sejumlah pedagang. Karena itu ketidakmunculannya selama Rabu pagi menjadi perbincangan.
Kecurigaan mulai muncul ketika salah seorang pedagang mengetahui barang-barang milik korban berada di dekat sumur. Begitu di lihat ke bagian dalam rupanya tubuh pemulung tersebut telah mengambang. Kejadian ini langsung dilaporkan kepada pengurus pasar dan Polsek Gambiran.
Kapolsek Gambiran AKP I Ketut Redana langsung memerintahkan anggotanya untuk melakukan evakuasi ke lokasi kejadian. Kedalaman sumur yang tak terlalu dalam memudahkan petugas saat melakukan evakuasi dibantu warga. Jasad Tukinem kemudian dititipkan di kamar mayat RSUD Genteng.
“Kita upayakan melakukan visum dan otopsi untuk memastikan penyebab kematian korban. Pihak keluarga di Wongsorejo sudah kita hubungi,” jelas mantan Kapolsek Kota Banyuwangi.
Diduga, korban tewas sewaktu mengambil air di sumur menggunakan timba pukul 04.00 WIB. Namun penyakit epilepsi yang selama ini diderita Tukinem kambuh sehingga tubuhnya jatuh ke dalam sumur. Sandal jepit milik korban yang berada di dekat bibir sumur dibawa ke Mapolsek Gambiran untuk bukti. Termasuk timba sumur yang biasa digunakan pedagang untuk mengambil air.
“Informasi itu kita kumpulkan dari sejumlah saksi, baik pedagang maupun pengurus pasar. Penyakit epilepsi yang diderita korban memang sudah diketahui sebagian pedagang yang memiliki lapak di Pasar Jajag. Ketinggian pembatas bibir sumur juga tidak terlalu tinggi sehingga ketika tubuh korban terguling langsung kecemplung,” tukas AKP I Ketut Redana (rabi)