www.radarbesuki.com
Salam X-Kars
Situbondo , Rabi
Budidaya keramba apung kian banyak dimintati. Keramba apung ini kian jadi primadona, berbudidaya ikan kerapu, karena memiliki nilai ekonomi sangat tinggi.
Selain potensi pengembangan ekonomi, keramba apung juga bisa dibilang berpotensi jadi obyek wisata alternative. Salah satunya di kampung keramba apung, Dusun Gundil, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit.
Di tempat ada sekitar 20 petak keramba apung. Setiap hari libur, Dusun Gundil kerap ramai pengunjung ingin melihat keramba apung., Bahkan banyak pengendara yang melintas di jalan pantura berhenti, hanya untuk selfie dengan pemandangan kampung keramba apung.
Mengunjungi kampung keramba apung tak butuh waktu lama. Cukup 10 menit naik perahu kecil sudah sampai ke tempat budidaya ikan kerapu. Dari atas keramba apung tak hanya bisa melihat keindahan laut, melainkan bisa melihat langsung pembudidaya merawat ikat kerapu.
Menurut Kepala Desa Klatakan, Yoyok Hermanto, saat ini Dusun gundil memang dikenal kampung keramba apung. Banyak warganya berbudidaya mapun jadi pekerja keramba apung, karena penghasilannya cukup menjanjikan.
Yoyok menambahkan, keramba apung di Dusun gundil mulai ada sejak tahun 1999. Saat itu ada seorang pengusaha asal luar kota membuat keramba apung. Dari situlah warganya belajar kemudian berbudidaya sendiri.
Setiap petak keramba apung kata Yoyok, memiliki 20 kotak. Satu kotaknya bisa diisi 300 ikan kerapu. Jadi setiap petak keramba apung bisa menampung 5000 hingga 6000 ikan kerapu. Ada dua jenis ikan kerapu budidaya keramba apung, yaitu ikan kerapu cantik dan cantang. Selama 8 hingga 1 tahun setiap petak keramba apung bisa menghasilkan 120 juta rupiah.
Lebih jauh Yoyok Hermanto menegaskan, berbudidaya keramba apung juga membutuhkan keahlian. Sebab pergantian musim pancaroba, kerapkali menyebabkan ikan kerapu sakit. Masalah lainnnya, pembudidaya masih mengeluhkan mahalnya pakan ikan kerapu. Per 100 ikan kerapu membutuhkan pakan 40 kilo gram konsentrat setiap harinya. Total biaya pakan ikan kerapu hingga panin sekitar 40 hingga 50 juta rupiah. (rabi)