Radar Besuki
Jember –Rabi
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PMII Cabang Jember, gelar aksi tolak tegas rencana penambangan emas di Kecamatan Silo, di kantor DPRD setempat, Jumat,(26/08). Menurut mereka, demonstrasi tersebut dipicu dari statement salah satu DPRD wilayah yang beranggapan bahwa Kabupaten Jember tidak akan bisa berbuat apa-apa kalau regulasi itu turun dari pusat.
"Kami akan tetap memperjuangkan aspirasi rakyat, karena ini akan mengancam lingkungan masyarakat silo sendiri," teriak salah satu orator dalam aksinya. Mahasiswa menuding bahwa DPRD Jember kurang reaktif dalam menyikapi persoalan tambang, Kami akan turun kejalan kembali apabila nanti ada bentuk kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat, kami minta DPRD jember menolak," katanya.
Menurut para mahasiswa ini, masyarakat silo menolak secara tegas, terkait pertambangan tersebut, sehingga para aktifis ini merasa wajib membela dan memperjuangkannya. "Mutlak bagi kami untuk memperjuangkan dan menyuarakan, wakil rakyat dikantor ini jangan diam saja," tegasnya.
Selain mengadakan aksi teatrikal, Mahasiswa juga membentangkan poster protes, bertuliskan teguran dan penolakan. Mahasiswa menuding, ada sebagian kepentingan politis bermanuver terkait ijin pertambangan tersebut.
Anggota DPRD Jember 'Tantang' Aktifis PMII Berjuang Bersama
Bukan hanya menolak, Martini salah satu anggota DPRD Kabupaten Jember tantang dan ajak mahasiswa berjuang bersama jika regulasi dari pemerintah pusat tetap diturunkan. "Percuma kita aksi saja, yang dibutuhkan sekarang adalah reaksi tak cukup hanya berteriak," tegas Martini saat temui aksi mahasiswa PMII Cabang jember.
Martini juga menantang mahasiswa bersama-sama untuk datang kepada pemerintah pusat, jika ada kebijakan yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat. "Saya Martini anggota DPRD Jember dari PDIP Perjuangan siap bersama-sama mahasiswa ikut berjuang, ini juga untuk kepantingan rakyat jember" tutupnya.
Mahasiswa menilai potensi emas yang ada di Kecamatan Silo merupakan aset besar, yang akan selalu dilirik oleh pihak- pihak tertentu untuk meraup keuntungan, yang pada akhirnya akan mengorbankan masyarakat sekitar tambang. (rabi)
Jember –Rabi
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PMII Cabang Jember, gelar aksi tolak tegas rencana penambangan emas di Kecamatan Silo, di kantor DPRD setempat, Jumat,(26/08). Menurut mereka, demonstrasi tersebut dipicu dari statement salah satu DPRD wilayah yang beranggapan bahwa Kabupaten Jember tidak akan bisa berbuat apa-apa kalau regulasi itu turun dari pusat.
"Kami akan tetap memperjuangkan aspirasi rakyat, karena ini akan mengancam lingkungan masyarakat silo sendiri," teriak salah satu orator dalam aksinya. Mahasiswa menuding bahwa DPRD Jember kurang reaktif dalam menyikapi persoalan tambang, Kami akan turun kejalan kembali apabila nanti ada bentuk kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat, kami minta DPRD jember menolak," katanya.
Menurut para mahasiswa ini, masyarakat silo menolak secara tegas, terkait pertambangan tersebut, sehingga para aktifis ini merasa wajib membela dan memperjuangkannya. "Mutlak bagi kami untuk memperjuangkan dan menyuarakan, wakil rakyat dikantor ini jangan diam saja," tegasnya.
Selain mengadakan aksi teatrikal, Mahasiswa juga membentangkan poster protes, bertuliskan teguran dan penolakan. Mahasiswa menuding, ada sebagian kepentingan politis bermanuver terkait ijin pertambangan tersebut.
Anggota DPRD Jember 'Tantang' Aktifis PMII Berjuang Bersama
Bukan hanya menolak, Martini salah satu anggota DPRD Kabupaten Jember tantang dan ajak mahasiswa berjuang bersama jika regulasi dari pemerintah pusat tetap diturunkan. "Percuma kita aksi saja, yang dibutuhkan sekarang adalah reaksi tak cukup hanya berteriak," tegas Martini saat temui aksi mahasiswa PMII Cabang jember.
Martini juga menantang mahasiswa bersama-sama untuk datang kepada pemerintah pusat, jika ada kebijakan yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat. "Saya Martini anggota DPRD Jember dari PDIP Perjuangan siap bersama-sama mahasiswa ikut berjuang, ini juga untuk kepantingan rakyat jember" tutupnya.
Mahasiswa menilai potensi emas yang ada di Kecamatan Silo merupakan aset besar, yang akan selalu dilirik oleh pihak- pihak tertentu untuk meraup keuntungan, yang pada akhirnya akan mengorbankan masyarakat sekitar tambang. (rabi)