Minggu, 07 Agustus 2016

Enam Ibu Kota Provinsi Pulau Jawa Alami Inflasi di Juli

Salam X-Kars
Enam Ibu Kota Provinsi Pulau Jawa Alami Inflasi di Juli
Radar Besuki
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Teguh Pranomo, mengatakan enam ibu kota provinsi di Pulau Jawa mengalami inflasi. Kata Teguh, inflasi tertinggi terjadi di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, sebesar 1,05 persen.
Setelah Kota Semarang, inflasi tertinggi kedua terjadi di Kota Yogyakarta 0,94 persen, Kota Surabaya 0,83 persen. Kemudian Kota Bandung 0,71 persen, Kota Serang 0,70 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Jakarta sebesar 0,64 persen.
Dari 82 kota IHK nasional, hanya empat kota yang mengalami deflasi. Lima kota yang mengalami inflasi tertinggi yaitu Tanjung Pandan 2,34 persen, Bengkulu 1,74 persen, Padangsidempuan 1,57 persen, Bau-bau 1,54 persen, dan Padang 1,52 persen. Sedangkan empat kota yang mengalami deflasi adalah Jayapura sebesar 1,10 persen, Kupang 0,35 persen, Merauke 0,09 persen, dan Maumere 0,05 persen.
"Penyebab tingginya inflasi pada Juli 2016 disebabkan adanya momen lebaran," kata Kepala BPS Jatim Teguh Pramono, diberitakan Sabtu (6/8/2016).
Dari tujuh kelompok pengeluaran, semuanya mengalami inflasi. Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok bahan makanan sebesar 1,48 persen, diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,89 persen.
Sedangkan untuk kelompok sandang dan kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan masingmasing sebesar 0,80 persen, kelompok kesehatan dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga masing-masing sebesar 0,43 persen, dan inflasi terendah pada kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,24 persen.
"Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi adalah daging ayam ras, bawang merah, angkutan antar kota, angkutan udara, teh manis, emas perhiasan, apel, kentang, cabai rawit, dan tarif listrik," jelasnya.
Adapun komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi adalah telur ayam ras, besi beton, nangka muda, telepon seluler, semen, tomat sayur, jagung manis, sawi hijau, minyak goreng, dan melon. ( rabi)
Amaluddin - 07 Agustus 2016 17:31 wib