Salam X-Kars
Kisah Aji Saka Dalam Arti
dan Makna (02)
Radar
Besuki
Disebutkan pula mengenai peperangan antara para Adipati
Brang Wetan melawan Prabu Banjarsari di Kerajaan Galuh.
Cerita Ajisaka tersebut diatas ada yang mengartikan
perlambang atau bermakna sebagai berikut :
1. Ajisaka …..Aji = Raja ( pegangan raja ) dan Saka = Pilar
2. Majeti…..Ma = Diterima ( keterima ) Jet = Grenjet (
bijaksana ) dan Ti = Pangesti ( doa khusuk )
Artinya : Doa orang yang bijak, yang melakukan dengan khusuk
akan diterima.
3. Medang Kamolan….Kamolan = Mula = tempat asal muasal
kehidupan
Beberapa resensi tentang Ajisaka terdapat pada serat
Jatiswara dan Serat Centhini yang memuat sebuah episode mengenai nama Ajisaka (
Raja Jawa Pertama ) pada abad ke. 17.
Ngasah paluning bangsa
Isih tungkul padhadene
Ngalung anduk bebasane
Oglak aglik gegondhele
Maling alok maling
Osoring ketara
Sapa wani arumangsa?
KELAHIRAN
HA-NA-CA-RA-KA
Secara garis besar, ada dua konsepsi tentang kelahiran
ha-na-ca-ra-ka. Dua konsepsi itu masing-masing mempunyai dasar pandang yang
berbeda. Konsepsi yang pertama berdasarkan pandang pada pemikiran tradisional,
dari cerita mulut ke mulut sehingga disebut konsepsi secara tradisional.
Konsepsi yang kedua berdasar pandang pada pemikiran ilmiah sehingga disebut konsepsi
secara ilmiah.
Konsepsi secara tradisional.
Konsepsi secara tradisional mendasarkan pada anggapan bahwa
kelahiran ha-na-ca-ra-ka berkaitan erat dengan legenda Aji Saka. Legenda itu
tersebar dari mulut ke mulut yang kemudian didokumentasikan secara tertulis
dalam bentuk cerita. Cerita itu ada yang masih berbentuk manuskrip dan ada yang
sudah dicetak. Cerita yang masih berbentuk manuskrip, misalnya Serat Momana,
Serat Aji Saka, Babad Aji Saka dan Tahun Saka lan Aksara Jawa. Cerita yang
sudah dicetak misalnya Kutipan Serat Aji Saka dalam Punika Pepetikan saking
Serat Djawi ingkang Tanpa Sekar ( Kats 1939 ) Lajang Hanatjaraka ( Dharmabrata
1949 dan Manikmaya ( Panambangan 1981 )
Dalam manuskrip Serat Aji Saka ( Anonim ) dan kutipan Serat
Aji Saka ( Kats 1939 ) misalnya diceritakan bahwa Sembada dan Dora ditinggalkan
di Pulau Majeti oleh Aji Saka untuk menjaga keris pusaka dan sejumlah
perhiasan. Mereka dipesan agar tidak menyerahkan barang-barang itu kepada orang
lain, kecuali Aji Saka sendiri yang mengambilnya. Aji Saka tiba di
Medangkamulan, lalu bertahta di negeri itu. Kemudian negari itu termasyhur
sampai dimana-mana. Kabar kemasyhuran Medangkamulan terdengar oleh Dora
sehingga tanpa sepengatahuan Sembada ia pergi ke Medangkamulan. Di hadapan Aji
Saka, Dora melaporkan bahwa Sembada tidak mau ikut, Dora lalu dititahkan untuk
menjemput Sembada. Jika Sembada tidak mau, keris dan perhiasan yang
ditinggalkan agar dibawa ke Medangkamulan. Namun Sembada . …..(Asambung…..)