Selasa, 02 Agustus 2016

Misteri Keindahan Pulau ‘NUSA BARONG’ Puger Jember



Salam X-Kars

Misteri Keindahan Pulau ‘NUSA BARONG’ Puger Jember


Radar Besuki
Pulau yang memiliki luas 6100 hektare ini terletak disamudera Indonesia, pulau nusa barong ini mulai menarik perhatian para wisatawan, cagar alam wisata ini memiliki keunikan dan mempunyai khas tersebdiri baik disisi flora maupun ekosistemnya, di wisata pulau nusabarong ini terdapat empat ekosistem yaitu ekosistem pantai, hutan rawa, hutan payau, dan hutan-hutan dataran rendah, dan untuk potensi floranya terdapat 16 spesies tumbuh-tumbuhan dan 20 spesies hewan, pulau ini juga salah satu pulau terluar inodonesia, untuk mencapai ke tempat tersebut pengunjung perlu menyebrangi laut yang ganas.

Dipulau nusa barong ini tidak ada air tawar jadi jika ingin berkunjung kesana harus membawa bekal air yang cukup.
Selain memiliki keindahan wisata pulau nusa barong juga memiliki misteri yang menyelimuti pulau ini. Dalam pandangan masyarakat daerah puger sendiri, pulau Nusa Barong dipercaya sebagai pulau yang dihuni oleh makkluk halus atau demit, sehingga tak seorangpun yang berani tinggal dipulau tersebut, namun ada beberapa orang yang membantah mitos tersebut.
Ditahun 1700-an pulau Nusa Barong ini dihuni oleh para penduduk multi etnis Negara, dan pulau ini juga menjadi tempat perlawanan rayat bagi yang tidak ingin ditindas oleh verenigdeoostindische compagnie ( voc ), pulau nusa barong ini terletak 3mil dari pantai puger. Pantai nuasa barong ini juga dikenal dengan julukan nusa barong on fire, alkisah pada tahun  1768. Pulau Nusa Barong secara ekonomi sangat penting bagi Blambangan. Nusa Barong merupakan penghasil sarang burung yang signifikan bagi penguasa Blambangan. Hasil produksi sarang burung itu dikirimkan ke para pedagang Cina.

Saat terjadi perang antara Kerajaan Blambangan melawan VOC pada kisaraan 1767-1768, banyak rakyat Blambangan dan Lumajang banyak mengungsi ke Pulau Nusa Barong. Sehinga pada tahun 1772 terdapat 250 keluarga atau 1000-an jiwa yang mengelompok dalam 7 perkampungan di Pulau itu. Semua ini didapatkan oleh Sri Margana melalui penelitian panjang dari sastra lisan dan catatan sejarah yang ditinggalkan VOC.
Lalu pada 1773 perkembangan politik di Nusa Barong menjadi perhatian utama Belanda yang ada di Surabaya. Ekspedisi militer mulai disusun untuk menumpas perlawanan masyarakat Nusa Barong. Namun perlawanan sengit masyarakat pulau itu membuat VOC kewalahan. Hal ini memaksa Gubernur Semarang menyiapkan serangan serentak setelah empat tahun berikutnya, tepatnya tahun 1977.
Akhirnya, tepatnya tanggal 17 Agustus 1977, pasukan gabungan orang-orang Belanda memulai serangan serentak dibawah komandan Adriaan van Rijk di pulau Nusa Barong. Dalam peperangan yang berjalan tak seimbang tersebut, sebanyak 27 pejuang Nusa Barong terbunuh. Sementara yang lainnya melarikan diri. Benteng-benteng pertahanan dan rumah para penduduk dirobohkan. Demikian ualasan tentang pulau Nusa Barong –Puger –Jember. (rabi)