Minggu, 09 Oktober 2016

Korban Probolinggo

Salam X-Kars
Niat Ambil Pencairan Mahar, Perempuan ini Malah Melapor ke Polisi, Setelah Jadi Korban Dimas Kanjeng Rp 1 Milyar 50 Juta


Radar Besuki
Berniat untuk mengambil pencairan mahar di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Tutik Zakariyah (52) warga Tenggarong, Kalimantan Timur, malah harus melapor ke Polres Probolinggo, Minggu (9/10/2016), setelah menjadi korban penipuan penggandaan uang Taat Pribadi.
Tutik tidak mengetahui, kalau Taat Pribadi, telah ditangkap oleh Polda Jatim, terkait kasus pembunuhan, ia datang ke padepokan bermaksud mengambil pencarian mahar yang dijanjikan  awal bulan Oktober 2016 ini oleh pihak padepokan Dimas Kanjeng.
Ia menjadi korban penipuan Taat Pribadi, sebanyak Rp 1 milyar 50 juta. Bersama cucu perempuannya yang masih balita, Tutik datang ke padepokan, ternyata harapannya untuk membawa pulang uang pencairan tidak seperti yang diharapkan sebelumnya.
Tutik bercerita, sesampainya di padepokan Minggu pagi, di cegat polisi di pintu masuk padepokan, karena memang penjagaan yang ketat, kepada petugas, Tutik bercerita kedatangannya itu mau magambil pencairan mahar. Kemudian petuga yang berjaga menjelaskan kalau Dimas Kanjeng sudah ditangkap dan diarahkan ke Polres untuk melapor.
"Pencairan mahar itu di janjikan awal bulan Oktober ini, makanya saya datang ke padepokan, ternyata yang Mulia (Taat Pribadi) sudah ditangkap. Saya disuruh laporan,"kata Tutik, kepada wartawan saat di posko pengaduan Polres Probolinggo.
Tutik tidak membawa barang bukti, karena barang-barang yang di beli dari Dimas Kanjeng, hingga menghabiskan uang Rp 1 milyar 50 juta itu, ada di rumahnya. Tutik, hanya membawa sebuah cincin kecil warna pink, pembelian terakhir ke Taat Pribadi beberapa bulan lalu, yang harganya jutaan rupiah.
Menurut Tutik, dia menjadi pengikut Taat Pribadi sejak tahun 2010 lalu. Ia telah banyak menghabiskan harta bendanya yang dijual untuk digandakan oleh Taat Pribadi.
"Saya banyak membayar mahar sampai Rp 1 milyar lebih, saya tidak mendengar informasi kalau yang Mulia telah ditangkap, karena di kampung, saya buta informasi dan jarang lihat televisi,"jelasnya.
Pihak Polres Probolinggo, langsung menerima laporan korban Tutik, dan langsung akan mengembangkan laporan kornan tersebut, sambil menunggu barang bukti berupa keris, kantong, sabuk dan benda lainnya yang masih berada di rumah korban di Kalimantan Timur.(fir)