Salam X-Kars
Gaya Hidup - radarbesuki
Soal tingkat gairah antara pria dan wanita, tidak ada jawaban pastinya. Banyak faktor yang memengaruhi gairah seks wanita, di antaranya:
Faktor psikologis
Secara umum, gairah seksual pria sangat cepat. Dimulai dengan respons seksual, munculnya hasrat, kemudian gairah dan nafsu yang diakhiri orgasme. Pada wanita, gairah itu naik perlahan-lahan dan sangat berhubungan dengan ikatan emosional, perasaan disayang, barulah kemudian muncul gairah dan ketertarikan pada seks.
Faktor usia
Pada usia muda, dan biasanya pada periode sebelum pernikahan, wanita bisa memiliki gairah cukup tinggi. Tapi, kata dr. Phaidon, setelah periode emas itu terlewati, misalnya setelah memiliki anak, kebanyakan seks menjadi prioritas yang kesekian. “Pada usia 35 tahun, ketika anak sudah sekolah, ditunjang kondisi ekonomi yang stabil dan rasa aman karena telah menggunakan kontrasepsi, sebagian wanita menjadi kembali bergairah,” tutur dr. Phaidon.
Faktor suasana
Sebagian besar wanita memiliki tantangan tentang suasana saat ingin bermesraan. Kalau banyak gangguan, misalnya dering ponsel atau rengekan si kecil dari kamar sebelah, gairah bisa turun tajam. Tapi, itu bukan harga mati. Jika pasangannya tahu persis bagaimana membuatnya on fire, wanita bisa tak peduli semua gangguan itu untuk sementara.
Faktor fisik
Wanita yang rajin berolahraga, menjaga makanan, serta memiliki gaya hidup sehat, akan lebih mudah bergairah dibanding wanita yang gaya hidupnya berantakan.
Faktor hormon
Status hormon dalam kondisi normal akan membuat wanita lebih mudah bergairah. Jika ada beberapa hormon yang tidak pada kadar normal, maka wanita jadi malas berhubungan seks. Misalnya, ketika wanita kekurangan hormon testosteron, libidonya jadi berkurang.
Kekurangan hormon tiroid juga membuat wanita malas berhubungan seks. Sementara, kekurangan hormon progesteron akan menyebabkan wanita mengalami masalah psikologis secara umum. (rabi)