Senin, 07 November 2016

Rakor Turunkan AKI dan AKB di ES-HA


Salam X-Kars
Probolinggo, radarbesuki.com
Dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Probolinggo, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo menggelar rapat koordinasi (rakor) forum Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi (Penakib) di Pondok ES-HA Kelurahan Semampir Kecamatan Kraksaan, kemarin.


Kegiatan yang dibuka oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Probolinggo Asy’ari didampingi Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Shodiq Tjahjono ini diikuti oleh 40 orang peserta.

Kepala Bidang Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Moch. Asjroel Sjakrie mengungkapkan, rakor ini bertujuan untuk menyusun rencana kerja  forum Penakib Kabupaten Probolinggo. Sekaligus juga penyusunan struktur organisasi Penakib yang memiliki pembagian peran dan tugas dan telah disahkan oleh Bupati.
“Serta, merencanakan dan menetapkan kecamatan/puskesmas yang dalam pembentukan forum Penakib di tingkat kecamatan. Dimana tujuan akhirnya adalah menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Probolinggo,” katanya.

Sementara Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Probolinggo Asy’ari mengatakan forum Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi (Penakib) ini merupakan forum yang mempunyai peranan terhadap strategi penurunan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Probolinngo. “Forum ini penting mengingat kondisi kematian ibu dan bayi di Kabupaten Probolinggo pada dua tahun terakhir mengalami kenaikan,” katanya.

Menurut Asy’ari, tahun 2014 AKI masih pada posisi 130,51 per 100.000 KH (24 kematian) dan tahun 2015 sudah menjadi 140,62 per 100.000 KH (26 kematian). Demikian juga dengan angka kematian bayi pada tahun 2014 sebesar 12,78/1000 KH berjumlah 235.
Sedangkan pada tahun 2015 sebesar 13,08/1000 KH jumlahnya sebanyak 242 bayi. “Tahun 2016, ibu sampai bulan September 18 dan bayinya 163,” jelasnya.

Asy’ari menegaskan turunnya AKI maupun AKB dapat dicapai melalui dukungan dari berbagai pihak dengan melibatkan seluruh stakeholder dan mitra terkait, baik di lingkungan swasta maupun pemerintah mulai dari hulu sampai hilir. “Upaya tersebut bisa dilakukan dalam bentuk kegiatan promotif, preventif, kuratif serta rehabilitative,” pungkasnya.  (rabi)