Sabtu, 10 Desember 2016

Penduduk 3 Desa di Kecamatan Tapen Terserang Chikungunya

www.radarbesuki.com
Salam X-Kars
Bondowoso , Rabi

Sudah 2 bulan ini 3 Desa di Kecamatan Tapen terserang wabah Chikungunya. 3 Desa tersebut yaitu Desa Taal, Desa Gunung Anyar dan Desa Kalitapen. Dari 3 desa itu,  Desa Taal paling banyak dan paling parah terserang penyakit yang disebabkan nyamuk itu.

Kepala Desa Taal,  Sutikno, membenarkan bahwa di Desanya memang sedang terserang wabah Chikungunya " Sudah 2 bulan ini menyerang hampir selruh warganya. Hingga saat ini," kata Sutikno, belum ada penanganan dari instansi terkait.

"Yang paling parah terjadi ini di RT 4 mas. Dan lebih 100 orang yang terjangkit hjingga kini belum ada penanganan." Warga berinisiatif berobat sendiri ke salah satu bidan di Desa Cangkring Kecamatan Prajekan," beber Sutikno ketika mengunjungi warganya, Sabtu (10/12/2016).

Sebenarnya, kepala desa setempat berikut warganya berharap ada penanganan secara medis dari instansi terkait dan segera dilakukan agar penyakit ini tidak terus menyebar.   

Penderita Chikungunya di Desa Taal tidak hanya dialami orang dewasa saja. Namun, semua usia termasuk anak- anak juga terjangkit.  Bahkan informasi yang diterima radarbesuki.com , yang terjangkit bisa satu keluarga dalam satu rumah.

Panatauan Rabi, Suwarma salah satu penderita Chikungunya tidak bisa bangun. Ia hanya terbaring kaku ditempat tidurnya. Kata suaminya, Suwarma ini pernah menderita penyakit yang sama sekitar sebulan setengah yang lalu dan pernah sembuh. Namun, beberapa hari terakhir ini penyakitnya kambuh lagi.

Informaai yang disampaikan kepala Desa Taal,  pihak desa sebenarnya pernah mengajukan untuk Fogingisasi kepada instansi terkait. Namun kata Kades muda ini,  instansi tersebut bilang tidak ada anggaran untuk hal itu karena habis

"Kita berinisiatif sendiri untuk melakukan foging dan warga disini mau saja untuk iuran karena takut terjangkit lagi. Mau gimana lagi, kata petugas disana anggarannya untuk foging sudah habis"  pungkasnya.

Ditempat terpisah kepala Dinas Kesehata dr. H. M .Imron , M.Kes kerika dikonfirmasi radarbesuki.com mengatakan "Mengenai terjangkitnya Chikungunya informasi tersebut tidak semua benar ,.memang ada kasus di tTaal sejak bulan Oktober laporan Kepala Puskesmas dan data di Dinkes jumlahnya 41 orang dan 40 sudah sembuh yang 1 sedang rawat inap di Puskismas Tapen ."

Selanjutnya Imron mengatakan "Anggaran operasional yang sudah habis , meskipun dapat anggaran di PAPBD, anggaran ini tidak cukup dan habis untuk operasional sebelumnya ". jelasnya.

."Mengenai obat Malathion untuk Fogging, dinkes masih banyak stok nya ". paparnya 

"Semua kepala puskesmas sudah kami kirimi surat mengenai anggaran yg habis ini dan kita himbau untuk koordinasi dengab kepala Desa , Operasional tidak  ada untuk beli bensin ( bbm alat foggingnya ), solar ( utk campuran malathion nya ) dan honor petugas foggingIni yg sdh tdk ada anggarannya."

"Jika berkenan menyediakan anggaran secara mandiri, saya juga ttidak mengijinkan minta donasi ke masyarakat miskin, untuk operasional 1 titik ( radius 300 m ) penyemprotan, membutuhkan anggaran 1.3 jt ." pungkasnya (gus/rabi)


 (gus)