Selasa, 03 Januari 2017

Calon Prajurit Marinir Tempuh Ratusan Kilometer dalam Latihan Komando


Bondowoso, rabi

Sebanyak 362 calon prajurit marinir mengikuti Latihan Dasar Komando di Desa Pasarejo Kecamatam Wonosari Bondowoso, Selasa (3/1/2017). Latihan ini merupakan Pendidikan Pertama Tamtam (Dikamata) angakatan ke 36 tahap pertama tahun 2016 dengan lama latihan mencapai Tamtama 87 hari.

Sebenarnya, calon prajurit ini memulai latihan komando sejak dari Kecamatan Jangkar Situbondo menuju Banyuwangi hingga tiba di Bondowoso dan 72 hari mereka lalui latihan ini. Artinya sudah tinggal kurang lebih 15 hari lagi prajurit Diktama ini akan menyelesaikan proses pendidikan sebagai calon prajurit.

Selama kurang 15 hari ke depan, ratusan calon prajurti marinir ini akan menempuh jarak 369 km dari Bondowoso menuju surabaya. Jarak sejauh ini merupakan tahapan terakhir, yaitu tahap lintas medan dari 5 tahap yang ditentukan tim pelatih. 4 tahap sebelumnya yaitu, tahap laut, tahap komando, tahap hutan dan tahap perang gerilya (sedang berlangsung) sudah berhasil diselesaikan oleh semua personil.

Tahap lintas medan ini, kata Komandan Pusat Pendidikan Pusat Pendidikan Infanteri Marinir, Kolonel Marinir Muharram Ahmad Fauzi yang paling berat dari tahap yang lain.

“Rute yang akan disinggahi dalam tahap lintas medan ini yaitu dari Bondowoso menuju Desa Baderan Kecamatan Sumber Malang Situbondo. Dari Desa Baderan calon prajurit marinir ini akan melintasi pegunungan Argopuro turun di Bremmi Probolinggo langsung menuju Gunung Bromo. Dari Gunung Bromo perjalanan ini akan dilanjutkan ke Pandaan Kabupaten Pasuruan hingga ke Markas Kodikmar Surabaya,” jelasnya.

Disamping harus melahap jarak yang begitu jauh, sebelumnya ratusan calon prajurti ini sudah melahap berbagai menu latihan. Seperti dalam tahap laut, prajurit TNI AL ini harus bisa bertahan hidup, berenang dan SAR laut.  

Sedangkan Untuk materi komando, masing-masing siswa diberi menu latihan tali temali, meluncur, lempar kampak dan pisau atau pembunuhan senyap serta latihan bertahan hidup di darat.

“Untuk tahap hutan calon prajurti marinir ini dibekali ketangkasan perang hutan. Di tahap ini calon prajurit dilatih kemampuan perang hutan dengan variasi individu, tim dan regu dengan manuver-manuver tempur di dalam hutan sampai dengan pengepungan dan pembersihan kampung yang diduga menjadi sarang musuh,” terangnya.

Kolonel Marinir Muharram Ahmad Fauzi, sebagai komandan menuntut 362 calon prajurirt marinir ini lulus semua. Jika ada tahapan yang tidak diselesaikan bukan berarti mereka gagal sebagai prajurti. Tetapu wajib mengulang tahun depan tahapan yang tidak diselesaikan itu. (gus).