Selasa, 06 Desember 2016

Menelusuri Pemegang Saham Negeri ini (01)



01
www.radarbesuki.com
Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri dari kepulauan, beragam Ras, suku, agama dan keyakinan. Sebelum menjadi sebuah nama yang kini menjadi panutan bangsa asing, kawasan ini bernama Nusantara. Entah butuh berapa tahun lamanya, agar pulau –pulau ini menjadi sebuah kesatuan, mencipta kekuatan, mewujudkan sebuah kemerdekaan. Dari Nusantara ahirnya menjadi sebuah negara kebanggaan, Negara INDONESIA.
 www.radarbesuki.comDari proses yang tidak mudah itu, tersirat lalu terbentuk simbol –simbol, sebuah nama yang menjadi kebanggaan pemiliknya. Kesadaran akan kesamaan tekad, membuahkan satu kekuatan besar, misalnya berjayanya Majapahit denga Patih Gajah Mada. Dengan apa yang dimilikinya, dapat menyatukan bumi Nusantara. Muncul tokoh –tokoh yang peduli dengan tanah kelahirannya, meyerukan bahwa hidup harus lepas dari sebuah kekakangan.

Terlepas berjalannya taqdir Ilahi Robby, bumi Nusantara telah menjadi jujukan bangsa asing untuk mengeruk kekayaan, sumber daya alam, demi negrinya diujung sana. Penduduk asli Nusantara (Pribumi) dijadikan budak nafsu, sapi perahan, hingga diperas keringatnya tanpa belas kasihan. Kita juga tahu ada kerja Romosa, tentunya tidak sedikit yang menjadi korban kebiadaban sang penjajah.
Dari semua rentetan peristiwa demi kehidupan dang penghidupan kala itu, tetntunya banyak nama –nama pejuang, pejuang demi tanah kelahirannya, pejuang demi keluarganya, pejuang demi cita –citanya. Berangkat dari ragam kepentingan dan cita –cita yang diseruakkan kepermukaan, hingga tidak hanya manusia yang beridentitas pria, wanitapun tak mau kalah dengan situasi dan kondisi yang sama.  www.radarbesuki.com
Menyebut nama dari para pejuang, bukanlah hal yang tak penting. Melainkan, hasil dari apa yang dilakukan tetntunya menjadi legitimasi apa yang selama ini diupayakan untuk diraihnya. Sebelum terbentuk sumpah pemuda, muncul perlawanan sengit dari putra –putri Bumi Nusantara, mereka semua se irama dalam tujuannya, mengusir penjajah dari bumi Nusantara. Mereka yakin, dengan korbankan darah dan nyawa, penduduk Nusantara akan sejahtera.


Berguguranlah sang pejuang, satu persatu mereka meninggalkan nama dan kebanggannya bagi manusia yang masih tinggal dibumi Nusantara ini. Nama –nama pejuang yang setujuan dan sejiwa dalam niat, diabadikan, tersirat dalam beragam buku sejarah. Nama –nama itu tetap hidup dalam benak dan pikiran bagi penerusnya, penerus perjuangan demi kesejahteraan penduduk Nusantara.
Kerajaan –kerajaan yang bermunculan dengan pamer kekuatan, runtuh disaat ada dan berani membrantas pejuang yang hanya mementingkan keluarganya. Tinggallah nama, serta masa kejayaannya dalam siratan lontar yang tersebar disegala penjuru mata angin bumi Nusantara ini. Kekuatan, kedigjayaan, serta kemampuan menguasai waktu dan masa, hingga saat ini masih terlihat nyata dari sebagian yang pernah ada.  www.radarbesuki.com
Dari semua itu, terlihatlah bahwa bumi Nusantara ini meyimpan kekayaan yang luar biasa. Bukan hanya sumber daya alam (SDA), melainkan sumber daya manusia (SDM), dari yang bernyali hingga yang sakti madra guna. Penduduk Bumi Nusantara terbesar ada disebuah pulau yang dikenal dengan pulau Jawa. Dari proses alam, keinginan sang pencipta, ahirnya pulau itu menjadi 3 nama, Jawa bagian barat (Jawa Barat),  Jawa yang ditengah (Jawa Tengah) lalu Jawa bagian timur atau dikenal Jawa Timur.

Seiring itu pula, pulau –pulau yang tersebar secara alamiah sudah berlebel dengan nama yang menjadi culture  (budaya) disekitarnya.  www.radarbesuki.com Ragam nama itu bersimiliasi sejalannya waktu, hingga terwujud sebuah kawasan kesatuan yang luas terbentang dengan kebanggan dan Culture serta Agma yang tidak selalu sama. Dari proses inipun, secara disadari atau tidak, dari sejumlah pejuang yang ada, matoritas mereka adalah manusia yang mengaku beragama Islam.

Sehingga tidak heran, peran ulama (tokoh islam) dalam perjuangan membebaskan diri dari terali penjajah, tak dapat dipungkri, apalagi dihilangkan. Pengorbnan yang mereka lakukan begitu besar nilainya, lantaran tujuan dan hasratnya bukan demi kepentingan pribadi, keluarga, kelompok, namun cita –cita penduduk PRIBUMI. Biar komunitas besar ini di anggap bodoh dari sebagian hal, tapi yang jelas mereka pemilik negeri ini. Nenek moyang mereka berjuang dengan sepenuh hati, meskipun belum ada kata bersatu.www.radarbesuki.com
Memasuki meningkatnya kesadaran dan konsumsi pengetahun, ahirnya generasi demi generasi PRIBUMI mulai menyamakan tekad dan impian. Perjuangan tidak lagi sendiri –sendiri, tapi mulai terorganisasi. Kegagalan pejuang seblumnya, menjadi refrensi untuk berinspirasi. Bumi Nusantara harus bersatu, Pribumi tidak boleh ditunggangi. Dengan bersatu akan menimbulkan kekuatan besar, sehingga mampu menyetarakan kekutan. Dalam Proses ini pula, tokoh Islam (Ulama) terus membulatkan tekad, PRIBUMI wajib MERDEKA.
Pertempuran demi pertempuran terjadi antara PRIBUMI dengan penjajah yang selama ini merongrong kedulatan dan hasrat persatuan. Tumpahan darahpun menghiasi permukaan bumi Nusantara. Ada yang berteriak takbir  www.radarbesuki.com ALLAHU AKBAR dengan iringan irama desing peluru dan meriam, sebagian menyiapkan sumber daya alam (makanan dan minuman) demi berlangsungnya pertempuran.  Cucuran keringat menjadi saksi bisu apa yang mereka lakukan, hamparan dataran alam dan bukit pegunungan menatap semangat juang para penerus bangsa ini.
Kepemahaman dan hasrat (spirit) yang sama, terus membuat sang pejuang terbakar semangat. Dari sejumlah peristiwa semakin menumbuhkan dalam hatinya, bahwa persatuan dan kesatuan benar menjadi kekuatan besar yang tak terkalahkan. Mereka mengesampingkan keluarga, anak dan istrinya, demi bumi Nusantara Tercinta.  www.radarbesuki.com Bagi ulama atau Kyai, sesekali dengan rela meminggalkan santrinya, demi kesamaan cita –cita besar sebuah NEGARA. Bumi Nusantara yang akan menjadi Negara Kesatuan, satu dalam segalanya.
Proses perjuangan pun sudah terbentuk menjadi satu simbol, mereka berjuangan demi bumi pertiwi, Negara kebanggaannya. Demi leglitas negara ini, agar dunia mau mengakuinya, tidak sedikit pahlawan –pahlawan yang datang dari daerahnya, gugur dalam perjungan bersama. Negara harus MERDEKA, tanpa campur tangan warga asing, darah bangsa inipun dipertaruhkannya. Puncaknya, dari sekian banyak perjuangan, yang telah menjadi simbol persatuan adalah perjuangan menuju KEMERDEKAAN negara ini. 

Dari siratan ini, terlepas disadari, dipahami atau tidak, peras Ulama yang masyarakat Islam  kenal tergabung dalam kelembagaan adalah Nahdhatul Ulama (NU), berperan aktif dalam perjuangan demi Negara  Merdeka.  Setelah Merdeka, tidak banyak para Pahlawan yang masih tersisa, peduli dengan ummatnya. Melihat Islam Rohmatan Lil ‘Alamin, maka NU tetap kometmen dan terus konsisten demi kejayaan Negara yang bernama Indonesia ini. Satu misal, ‘Ungkapan tokoh Islam, Tokoh NU dan Kyai Panutan asal Jawa Timur.

KHR. As’ad Syamsul Arifin, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah –Safi iyah SUKOREJO, dengan lantang dan begitu memukau mengatakan : Mengwal Negara dari Tapal Kuda. Konsistensi ungkapan ini secara tidak langsung diakui oleh pemerintahan Orde Lama hingga Orde Baru.
Sepanjang sejarah hingga kini masih menjadi bukti nyata atas adanya ungkapan itu. Terkini, masyarakat INDONESIA dan seluruh masyarakat di DUNIA tersentak, Presiden Joko Widodo menganugrahkan, melegitimasi, meyakinkan ummat bahwa KHR AS’AD Syamsul Arifin adalah PAHLAWAN NASIONAL bukan pahlawan tapal kuda atau daerah.
Besuki......
Besuki secara tidak langsung adalah cikal bakal wilayah yang ada di Tapal Kuda. Berangkat dari spirit kebersamaan tekad dan tujuan sang Pahlawan, kekuatan dan keragaman Culture yang ada, Besuki sempat menjadi Wilayah Karesidenan yang meliputi Banyuwangi, Jember, Lumajang, Bondowoso dan Situbondo sendiri. Relvansi dengan Probolinggo dan Pasuruan adalah Culture Relegius, yang bersumber dari kepulauan MADURA. Surabaya dan sekitarnya, sangat ada keterkaitannya dengan Besuki, lantaran berada digaris Jalur Pantura, serta dalam satu atau naungan NU yang tokoh besarnya dari SUKOREJO.
Apa makna yang tersirat dalam kalimat : Mengawal Negara dari TAPAL KUDA
Benarkah INDONESIA adalah TAMAN SARI DUNIA
Ikuti......... dalam edisi berikutnya