Rabu, 24 Agustus 2016

Jalan Akses Desa Brambang Mengancam Jiwa Penduduk Bondowoso

Salam X-Kars

Bondowoso - Radar Besuki

            Jalan akses menuju Desa Brambang Darusalam, Kecamatan Tlogosari, ambrol. Akibatnya, ribuan warga cemas dan khawatir akan akses keluar masuk ini. Pasalnya, selain terancam terisolir, jiwa penduduk setempat merasa terancam ketika melintas diatas tebing curam dan berbahaya tersebut.
Sepanjang 50 meter lebih, jalan desa satu –satunya ini sudah mulai longsor. Bahu jalan yang semula dapat dilintasi kendaraan roda empat bersalipan dengan pengendara motor, kini tak lagi seperti biasanya. Bahkan, sepanjang 50 meter itu, roda empat (R2) tak bisa melintas. “Jika kita paksakan, maka ta ayal akan terjun bebas, “kata Johan, pengemudi pikap.
Tak hanya menyulitkan akses ribuan warga, perekonomian penduduk setempat terancam mati total, tatkala jalan ini putus akibat longsor. Penduduk yang bergantung pada pasar di Tlogisari dan Pujer, mengaku akan terisolir. “Kalau jalan itu putus, maka penduduk disini tidak bisa kemana –mana, apa lagi menuju pasar,” sambung seorang warga.
Lanjutnya, jalan yang mengalami longsor ini memang benar satu-satunya, tidak ada jalan alternative disekitarnya. “Ribuan warga disini bergantung pada jalan ini. Mau kepasar ataupun menjual hasil tani dan kebunnya. Jika tak segera dibangun (bronjong), maka tidak menutup kemungkinan kekhawatiran kami (jalan putus), akan terjadi,” tandasnya.
Disisi lain, Supriyanto – Wakil Rakyat dari partai Gerindra mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima pemebritahuan dari BPBD 3 bulan yang lalu. Namun, ketika dikroscek kemarin, jalan yang berbahaya bagi penduduk itu tak pernah ada perbaikan. “Ini sudah tidak benar, selama 3 bula ini belum ada tindakan,” tandasnya.
Fraksi Grindra di Komisi IV ini menambahkan bahwa pihaknya akan segera mengevaluasi dan akan mengklarifikasi kepada dinas terkait. “Saya juga merasa kecewa terhadap BMCK yang sebelumnya telah dipanggil komisi IV. Namun, begitu saya turlap, warga sekitar menuturkan kalau hanya ada petugas yang mengukur saja.

Sekedar diketahui, longsor ini masuk penanganan BPBD, namun di SKPD ini tidak tersedia anggaran. Sehingga, wakil rakyat meminta PU Bina Marga dan Cipta Karya (BMCK) untuk menangani ini, pasalnya penduduk yang terancam sekitar 2000 jiwa. Namun, hingga berita ini dirilis, jalan akses tersebut masih belum ada perubahan alias masih berbahaya.  (Rabi)