Bondowoso –X-Kars
Kopi Super Bisa Tingkatkan Nilai Ekonomi Petani
Radar Besuki
Keberhasilan
pengembangan kopi di Bondowoso terus diupayakan oleh sejumlah pihak, terlebih
setelah Bondowoso dipilih sebagai daerah pengembang kopi Arabica di Indonesia,
Untuk itu sangat diperlukan formula dalam penanaman kopi yang nantinya hasilnya memiliki nilai
ekonomis yang sangat tinggi.
Banyak
factor yang mempengaruhi kwalitas kopi. Menurunnya daya dukung lingkungan bagi
tanaman kopi, salahsatunya adalah perubahan iklim. Untuk itulah, Pusat
Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Indonesia mengembangkan benih kopi yang
tahan banting terhadap anomali iklim.
Direktur
Puslitkoka Indonesia, Misnawi mengatakan, peluncuran benih yang diberi nama
Kopi Super ini juga dalam rangka percepatan peningkatan kopi nasional melalui
perbaikan produktivitas tanaman.
“Seperti
namanya yang super, benih ini sudah kita tes dan tahan terhadap hematoda atau
ancaman yang tidak terlihat. Benih ini juga tahan terhadap kondisi dimana
anomali iklim sangat meresahkan,” kata Misnawi beberapa waktu yang lalu.
Untuk itu, Misnawi
menjelaskan, jika keunggulan benih Kopi Super ini cukup banyak. Beberapa di
antaranya adalah akar yang kuat sehingga benih secara mandiri mampu mencari
makanannya sendiri. Selain itu, benih ini juga terbukti ramah akan lingkungan.
Belum lagi produktivitas yang lebih tinggi dibanding kopi biasa.
“Satu
lagi tuduhan mayoritas orang yang banyak meyakini jika kopi sebagai penyebab
longsor, itu tidak benar. Ini tanaman penyanggah air yang baik dan ramah
lingkungan. Tanaman kopi justru menjadi penahan longsor ,” jelasnya.
Berdasarkan
proyeksi yang sudah dilakukan Puslitkoka Indonesia, setiap tanaman dengan bibit
Kopi Super, bisa menghasilkan maksimal 4 ton kopi perhektar. Jika
dikombinasikan dengan pola tanam yang baik, jumlah pohon kopi bisa mencapai
3.000 pohon per hektar. Pada umumnya, 1 ha hanya mampu menampung 2.000 pohon
sehingga jika terapkan dalam penanamannya akan memiliki nilai tambah ekonomi .(rabi)