Salam X- Kars
Teknology - Radar Besuki
Jika membuka mesin pencari Google hari ini, Sabtu (3/9/2016), Anda akan
menemukan dua tokoh pewayangan, Semar dan Cepot dalam gaya wayang
golek.
Semar, dalam Doodle tersebut digambarkan sebagai tokoh berperut buncit, wajah putih, memakai sarung motif kotak-kotak dan memiliki kuncung. Sedangkan Cepot digambarkan sebagai tokoh berkulit merah.
Bukan tanpa alasan Google menayangkan kedua tokoh pewayangan itu. Doodle Semar dan Cepot itu dipersembahkan untuk memperingati hari ulang tahun Asep Sunandar Sunarya, seorang pria yang semasa hidupnya dikenal sebagai maestro wayang golek.
Kedua tokoh wayang golek yang tampil di Google Doodle, terutama Cepot, merupakan salah satu yang paling terkenal. Asep seringkali memakai Cepot sebagai tokoh dalam bermacam-macam lakon yang didalanginya.
Dapat dikatakan bahwa Asep lah yang membuat Cepot menjadi salah satu tokoh pewayangan yang banyak dikenal masyarakat.
Selain soal cerita, Asep juga pernah memodifikasi wayang golek. Modifikasi yang dimaksud antara lain membuat wayang golek raksasa (buta) yang kepalanya bisa terburai saat terkena hantaman gada, Cepot yang dapat mengangguk dan Arjuna dengan panahnya.
Selain karyanya sebagai dalang, pada 1993, Asep juga pernah diminta menjadi dosen luar biasa di Institut International De La Marionnette, Charlevile, Perancis. Dia mengajar selama dua bulan saja dan sempat dianugerahi gelar profesor oleh masyarakat akademis Perancis.
Pada 1994 silam, Asep pernah merintis pentas di luar negeri. Negara yang disambangi antara lain Inggris, Belanda, Swiss, Perancis serta Belgia. Selanjutnya pada 1995, Asep mendapatkan penghargaan berupa Satya Lencana Kebudayaan.
Semar, dalam Doodle tersebut digambarkan sebagai tokoh berperut buncit, wajah putih, memakai sarung motif kotak-kotak dan memiliki kuncung. Sedangkan Cepot digambarkan sebagai tokoh berkulit merah.
Bukan tanpa alasan Google menayangkan kedua tokoh pewayangan itu. Doodle Semar dan Cepot itu dipersembahkan untuk memperingati hari ulang tahun Asep Sunandar Sunarya, seorang pria yang semasa hidupnya dikenal sebagai maestro wayang golek.
Kedua tokoh wayang golek yang tampil di Google Doodle, terutama Cepot, merupakan salah satu yang paling terkenal. Asep seringkali memakai Cepot sebagai tokoh dalam bermacam-macam lakon yang didalanginya.
Dapat dikatakan bahwa Asep lah yang membuat Cepot menjadi salah satu tokoh pewayangan yang banyak dikenal masyarakat.
Selain soal cerita, Asep juga pernah memodifikasi wayang golek. Modifikasi yang dimaksud antara lain membuat wayang golek raksasa (buta) yang kepalanya bisa terburai saat terkena hantaman gada, Cepot yang dapat mengangguk dan Arjuna dengan panahnya.
Selain karyanya sebagai dalang, pada 1993, Asep juga pernah diminta menjadi dosen luar biasa di Institut International De La Marionnette, Charlevile, Perancis. Dia mengajar selama dua bulan saja dan sempat dianugerahi gelar profesor oleh masyarakat akademis Perancis.
Pada 1994 silam, Asep pernah merintis pentas di luar negeri. Negara yang disambangi antara lain Inggris, Belanda, Swiss, Perancis serta Belgia. Selanjutnya pada 1995, Asep mendapatkan penghargaan berupa Satya Lencana Kebudayaan.