Salam X Kars
Segenap Management Radar Besuki mengucapkan Turut Berduka Cita atas Meninggalnya Tokoh Pers Nasional
Jakarta, ndonesia kehilangan putri bangsa terbaiknya, Tokoh Pers Indonesia, Herawati Diah meninggal dunia pada hari Jumat (30/9/2016) Pukul 04.20 di Rumah Sakit Medistra. Wartawati senior yang juga istri dari Mantan Menteri Penerangan Buhanuddin Moehamad Diah (BM Diah) meninggal pada usia 99 tahun akibat pengentalan darah.
Herawati Diah mengenyam pendidikannya di Europeesche Lagere School (ELS) di Salemba, Jakarta, yang dilanjutkannya ke Jepang di American High School di Tokyo. Pada usia 22 tahun, Herawati mengawali karir jurnalismenya sebagai stringer di United Press International (UPI) sebuah kantor berita di Amerika Serikat.
Perempuan dengan nama lengkap Siti Latifah Herawati Diah saat kembali ke Indonesia pada 1 Oktober 1945, bersama dengan BM Diah mendirikan Harian Merdeka, dan Herawati terlibat dalam pengembangan harian tersebut. Kemudian pada tahun 1955, Herawati bersama BM Diah mendirikan Koran berbahasa Inggris pertama di Indonesia “The Indonesian Observer”. Koran tersebut dibagikan pertama kali saat berlangsung Konferensi Asia Afrika.
Segenap civitas Kementerian Komunikasi dan Informatika mengucapkan belasungkawa sebesar-besarnya atas wafatnya Ibu Herawati. Semoga Almarhumah diberi tempat terbaik disisiNya. (Rabi)