Salam XKars
Jokowi Akan Tanggap Gandrung Banyuwangi
Radar Besuki
Tari kebanggaan masyarakat Banyuwangi, Gandrung, mendapatkan kehormatan untuk tampil di even resmi nasional. Presiden RI Joko Widodo, mengundang Gandrung sebagai suguhan atraksi budaya pada Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 88 di Istana Negara, 28 Oktober 2016 mendatang.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa ini secara tak langsung simbol penghargaan bagi tradisi Banyuwangi, terutama Tari Gandrung, bisa tampil di hadapan Presiden RI dan tamu kenegaraan lainnya.
Anas mengaku merasa bangga karena kesenian daerah Banyuwangi diminta secara langsung oleh Presiden Jokowi untuk menjadi salah satu pengisi budaya pada peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini.
“Ini adalah hasil kerja keras semua pihak yang telah bersama-sama mendorong eksistensi budaya daerah. Mulai dari budayawan yang tidak kenal lelah membimbing dan melatih, hingga generasi muda yang terus mencintai seni budaya lokal,” kata Anas saat memimpin apel pagi di halaman kantor Pemkab Banyuwangi
Anas melanjutkan, Tari Gandrung akan disuguhkan pada malam hari usai upacara peringatan Sumpah Pemuda, yakni pada Pagelaran Suara Bangsa Ekspresi Budaya. Selain Gandrung. Gandrung akan ditampilkan sebelum pidato budaya dari Presiden Jokowi.
Selain itu, pihak Istana juga meminta Banyuwangi untuk menampilkan Tari Kuntulan. “Jadi Banyuwangi mendapatkan kehormatan untuk menampilkan dua tarian daerah sekaligus,” ujar Anas.
Tari Gandrung sendiri merupakan Salah satu tarian khas Banyuwangi yang telah ditetapkan sebagai “Warisan Budaya Bukan Benda” oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2013. Untuk mengangkat dan melestarikan kesenian daerah, Pemkab Banyuwangi setiap tahunnya menggelar atraksi kolosal Gandrung Sewu. Lebih dari seribu penari muda Gandrung tampil dalam acara tersebut. Bahkan pada perhelatan keduanya, pada tahun 2013 Presiden Ke V RI Megawati Soekarnoputri menyempatkan diri menonton pertunjukan Gandrung sewu di Banyuwangi. (Rabi)