Salam X-Kars
Ponorogo - radarbesuki.com
Sebanyak 308 warga Desa Talun, Kecamatan Ngebel, Ponorogo, Jawa Timur (Jatim) mengungsi ke sejumlah titik karena terjadi bencana tanah longsor di desa mereka dalam dua pekan terakhir.
Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang mengguyur wilayah Ponorogo dalam dua pekan terakhir membuat tanah di Desa Talun bergerak dan longsor.
Staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, Erwan Budiarto mengatakan , pemerintah telah menyediakan sejumlah pos pengungsian di wilayah Desa Talun, seperti di depan balai desa setempat dan beberapa rumah warga yang aman dari longsoran.
Warga Talun hanya mengungsi saat malam hari dan saat hujan deras mengguyur wilayah itu. Sedangkan pada pagi hingga siang hari, warga kembali ke rumah dan beraktivitas seperti biasa.
“Warga khawatir saat hujan mengguyur, warga takut tanah longsor menerjang rumah mereka. Sehingga pada malam haru atau saat hujan, mereka memilih untuk tinggal di tempat pengungsian,” kata Sabtu (19/11/2016).
Dia menambahkan, hampir tiap tahun kondisi di Desa Talun memang seperti itu, saat musim hujan warga mengungsi di tempat yang telah disediakan. Warga juga khawatir, batu-batu besar yang ada di bukit longsor.
Dia menuturkan, beberapa tahun sebelumnya, ada batu berukuran besar yang menggelinding dari atas bukit ke pemukiman warga.
“Batu yang menggelinding itu ukurannya sangat besar dan saat dipecah baru habis diangkut sebanyak 11 truk. Diperkirakan batu yang di atas ukurannya jauh lebih besar,” ujar Erwan.
Sementara, Camat Ngebel, Hadi Priyatno menambahkan, sebenarnya lokasi tanah longsor di Desa Talun jauh dari permukiman warga. Namun, warga setempat takut dan memilih mengungsi. “Lokasi longsor jaraknya masih 500 meter hingga 1 km dari pemukiman warga,” kata Hadi. (fds)