Bupati Beri Bantuan Modal kepada 812 Pedagang
Salam X-Kars
Probolinggo , Rabi
Probolinggo , Rabi
Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE menghadiri kegiatan Grebek Pasar (Gerakan Belanja ke Pasar Tradisional) yang digelar Dinas Pendapatan (Dispenda) Kabupaten Probolinggo di halaman Pasar Maron.
Pantauan radarbesuki.com dalam kesempatan tersebut Bupati Tantri juga menyerahkan bantuan modal kepada 812 pedagang di 8 (delapan) pasar tradisional. Meliputi, Pasar Maron 162 pedagang, Pasar Condong 117 pedagang, Pasar Gending 43 pedagang, Pasar Kertosuko 71 pedagang, Pasar Krucil 85 pedagang, Pasar Sebaung 115 pedagang, Pasar Tiris 95 pedagang dan Pasar Wangkal 124 pedagang. Masing-masing mendapatkan bantuan modal sebesar Rp 250 ribu.
Selain Bupati Tantri, kegiatan ini dihadiri oleh Manager CHR PT IPMOMI Bambang Jiwantoro, anggota DPRD Kabupaten Probolinggo sekaligus Ketua Paguyuban Pasar Maron Jon Junaidi, sejumlah Kepala Perangkat Daerah, Forkopimka Maron, para kepala pasar dan pedagang pasar di 8 (delapan) pasar tradisional.
“Grebek Pasar ini bertujuan untuk memberdayakan kembali pasar tradisional sehingga mampu berkembang, bersaing, maju dan mandiri serta dapat meningkatkan kesejahteraan para pelaku pasar, mengingat kita akan menghadapi era globalisasi,” kata Kepala Dispenda Kabupaten Probolinggo Hadi Prayitno.
Sementara Ketua Paguyuban Pasar Maron Jon Junaidi mengatakan ada beberapa hal yang dapat dinikmati dari hasil jerih payah perjuangan Bupati Probolinggo agar pasar tradisional bisa bersaing dengan pasar modern.
“Kami sudah menikmati wujud dari perjuangan itu berupa telah diperolehnya los ikan, los buah, fasilitas koperasi, pos keehatan dan sarana perpustakaan. Modal yang dipinjami koperasi manfaatnya sangat luar biasa,” ungkapnya.
Sedangkan Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE mengungkapkan bahwa pasar tradisional memang menjadi perhatian serius dari Bupati Probolinggo dan Wakil Bupati Probolinggo. Karena dari pasar tradisionalah nantinya menjadi sebuah pusat aktivitas ekonomi warga masyarakat, khususnya Kabupaten Probolinggo.
“Pasar tradisional menjadi pusat ekonomi dan pusat perputaran uang rakyat Kabupaten Probolinggo sekaligus menjadi penentu dan tolok ukur keberhasilan. Sejahteranya rakyat, salah satunya bisa diukur dari ramainya pasar tradisional,” katanya.
Menurut Bupati Tantri, masyarakat patut bersyukur atas hasil dari ikhtiar dan doa bersama warga masyarakat pasar Kabupaten Probolinggo sehingga saat ini bersama-sama telah mampu membangun pasar tradisional jauh lebih baik dan lebih bagus dari beberapa tahun sebelumnya.
“Saya menyadari, bahwa beberapa tahun yang lalu kesan yang ditimbulkan pasar tradisional selalu identik dengan tempat yang kotor, bau dan becek. Antara pedagang kain dan ikan jadi satu. Alhamdulillah hari ini 34 pasar tradisional telah mampu berbenah diri,” jelasnya.
Hanya saja terang Bupati Tantri, semua itu bergantung kepada pedagang pasar. Artinya, kebersihan dan ketertiban pasar berada di tangan para pedagang pasar. Keberhasilan serta kemajuan pasar tradisional bergantung kepada pedagang pasar.
“Oleh karenanya manfaatkan dan jaga serta rawat dengan baik seluruh fasilitas yang ada di pasar tradisional. Apalagi saat ini beberapa pasar tradisional sudah dibangun musholla,” pungkasnya.
Selanjutnya Bupati Tantri didampingi sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Probolinggo blusukan menyapa para pedagang yang ada di Pasar Maron. Bahkan Bupati Tantri menyempatkan diri untuk berbelanja bersama masyarakat. (rabi)