Kamis, 15 Desember 2016

Tim SAR Evakuasi Pendaki yang Tersambar Petir di Gunung Arjuno

www.radarbesuki.com

Salam X-Kars

Pasuruan ,Rabi

Tim gabungan Search And Rescue (SAR) berhasil mengevakuasi tiga orang pendaki yang tersambar petir gunung Arjuno Sementara, sembilan orang pendaki yang selamat, yang terbagi dalam tiga kelompok kecil, tiba lebih dulu di Pos Pendakian Tretes.

Rombongan kecil pendaki ini tiba sekitar pukul 10.55 WIB. Mereka disambut suka cita sejumlah rekan dan kerabat yang menunggunya.

Sekira satu jam kemudian, dua pendaki yang terluka berhasil dievakuasi Tim SAR dan langsung dilarikan ke Puskesmas Prigen untuk dilakukan perawatan. Sementara korban tewas, tiba di Pos Pendakian sekitar pukul 16.00 WIB.

Korban langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara Pusdik Porong untuk dilakukan visum.

Salah seorang korban luka, Ardian, pelajar SMKN 5 Benowo Surabaya, mengisahkan, peristiwa nahas itu terjadi hanya beberapa saat setelah rombongan pendaki memutuskan turun dari Puncak Gunung Arjuno. Mereka terpaksa menerobos guyuran hujan deras karena sudah tidak ada lagi tempat untuk berteduh.

"Kami hanya bisa pasrah. Hujan deras dan badai petir terus berlangsung. Kami tidak mungkin berteduh dibawah pohon yang justru berbahaya. Kami memutuskan untuk terus berjalan," kata Ardian yang ditemui di Puskesmas Prigen.

Dari 12 orang pendaki, tiga orang diantara berjalan di bagian depan. Badai petir yang menyambar, diketahui mengenai Bintara yang berjalan paling depan, disusul dua orang dibelakangnya.

"Saya ambruk, antara sadar dan tidak. Saya melihat dua teman juga dalam posisi tergeletak. Saya hanya bisa istighfar," kata Ardian.

Dalam kondisi tak berdaya, ia berusaha teriak memanggil dan meminta bantuan rekannya yang masih berjalan di belakangnya. Ia merasakan separuh badannya tak bisa digerakkan akibat sambaran petir yang mengenai tangan kirinya.

"Setelah merasa kuat, saya berusaha berdiri dan kembali berjalan kembali ke Pos Pendakian. Saya masih ingin hidup, sehingga harus terus berjalan," kata Ardian yang tak merasa kapok kembali mendaki gunung.(rabi)