Salam X-Kars
Malang , radarbesuki.com
Hujan deras disertai angin putting beliung memporak porandakan SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) 54 651.37 di Jl Raya Wananpuro Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang, Senin (28/11) siang.
Angin berputar kecang sekitar pukul 13.15 WIB. saat kejadian, ada 7 karyawan SPBU yang sedang bertugas. ‘’Tiba-tiba angin puting beliung bertiup sangat kencang. Semua karyawan segera berlindung menyelamatkan diri ke ruang kantor SPBU,’’ tutur Mar’an, karyawan SPBU.
Saking kerasnya, atap SPBU yang terbuat dari galvalum ambruk. Tak ada korban jiwa dalam kejadian yang menimpa pompa bahan bakar mili Pondok pesantren An Nur itu. Namun kerugian akibat kerusakan diperkirakan mencapai Rp 500 juta. Pihak manajemen SPBU langsung menutup seluruh area SPBU.
Sementara di Kota Malang, dua lubang dengan kedalaman dua meter tiba-tiba muncul di tengah Jl Terusan Bondowoso Kecamatan Klojen, Senin (28/11). Jalan yang ambles tepat di depan warung bubur Kayungyun.
Lubang pertama berdiameter sekitar 4 meter, sedang lubang kedua berukuran lebih kecil berdiameter 50cm.
Lubang menganga itu terlihat kali pertama sekitar pukul 14.00 WIB. Awalnya, lubang berukuran kecil. Hanya dalam hitungan menit, lantas ambles menjadi besar. Guna menghindari kecelakaan pengguna jalan, pihak kepolisian, tim BPBD dan Dinas PUPPB segera mengevakuasi lokasi. Di sekitar lubang diberi garis polisi. Jl terusan Bondowoso terpaksa ditutup. Sedangkan arus lalu lintas di alihkan ke Jl Bonowosod an Jl Galunggung
"Kami memerintahkan untuk menutup jalan sampai batas waktu yang belum ditentukan. Lubang kecil baru ini masih bisa jadi besar. Karena memastikan apakah lubang satu dengan yang lain ini berkaitan. Berbahaya kalau memang berkaitan kedua lubang ini,’’ jelas Kapolres Malang Kota, AKBP Decky Hendarsono, saat meninjau lokasi jalan berlubang, Senin (28/11).
Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Hartono mengingatkan, agar warga meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrim sepanjang musim penghujan ini, yang berpotensi terjadinya longsor dan banjir akibat genangan merata di seluruh penjuru kota.
Dalam lima hari terakhir, di Kota Malang suah aa 9 titik longsor, yang bahkan mengancam rumah warga yang berada di tepian sungai. ‘’Longsor menimpa rumah-rumah di di tepi sungai karena tidak memenuhi standar aturan pembangunan yang ada,’’ ungkap Hartono.
Salah satunya, longsor yang menyebabkan satu rumah ambruk di Perumahan Golden View, Sabtu lalu. Selanjutnya, longsor di kawasan Muharto gang 3 dan gang 5, kemudian longsor kawasan Watu Gong belakang Universitas Brawijaya, I Kedungkandang, Mergosono an Bendungan sigura-gura.
Sementara banjir terjadi akibat kemampuan rainase menurun. Bahkan, Sabtu (26/11) lalu, banjir oleh genangan air setinggi leher orang dewasa terjadi di Jl Galunggung. Hujan disertai angin kencang juga mematahkan dahan-dahan pepohonan yang ada di tepi jalan.
‘’Pepohonan tumbang bisa cepat diatasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan. BPBD sekarang fokus ke longsor. Masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran sungai diminta terus waspada,’’ imbau Hartono. (rabi)