Senin, 07 November 2016

Tujuh Mahaguru Dimas Kanjeng, Mulai dari Kuli Bangunan hingga Gelandangan


Salam X-Kars
Surabaya - radarbesuki.com
Modus penipuan yang dilancarkan Dimas Kanjeng Taat Pribadi untuk mengelabui para pengikutnya sangat luar biasa. Taat rela merekrut tujuh mahaguru dari berbagai macam latar belakang, lalu disulap seperti seorang kiai atau ulama.
Rupanya ketujuh mahaguru tersebut merupakan kuli bangunan, penjual kopi, pengangguran dan ada yang gelandangan. Mereka direkrut tersangka Karmawi sebagai koordinator mahaguru di Padepokan Dimas Kanjeng.

Karmawi sendiri berjalan atas perintah tersangka VJ yang merupakan EO di Padepokan Dimas Kanjeng. Setiap Dimas Kanjeng mengadakan kegiatan, ketujuh mahaguru tersebut dihadirkan dan duduk disamping kanan kiri Taat Pribadi.

“Jadi modusnya sangat luar biasa. Apakah dengan penangkapan ketujuh mahaguru yang hanya abal-abal ini pengikutnya masih percaya jika Taat Pribadi sangat diagungkan,” terang Kabid Humas Polda Jatim, Kombes RP Argo Yuwono, Senin (7/11/2016).
Menurut Argo, ketujuh mahaguru yang direkrut Taat Pribadi beragam itu diberi pakaian jubah warna hitam dan sorban hitam serta tasbih. “Sementara ini, masih Taat Pribadi yang berperan sebagai pengatur VJ, yang bertindak sebagai pengatur acara (EO). Tunggu saja sampai penyidikan selesai,” tukas Argo.

Salah satu mahaguru, Abdul Karim (77) alias Abah Sulaiman Agung asal Jakarta mengaku, dirinya tidak tahu soal penipuan yang dilakukan Taat Pribadi. Dia hanya diajak untuk mengikuti acara dengan memakai jubah hitam.
“Saya pernah diajak ke Makassar, Probolinggo dan Jakarta oleh Karmawi. Saya hanya duduk saja mendampingi Dimas Kanjeng Taat Pribadi saat menemui pengikutnya. Terkadang disuruh membaca doa agar selamat,” ucap Karim.

Sebelum diajak oleh Karmawi menjadi mahaguru, ia bekerja sebagai kuli bangunan. Namun, lima tahun belakangan sudah tidak bekerja sebagai kuli bangunan karena tidak kuat. Selama mengikuti kegiatan Taat Pribadi, total uang yang berhasil didapat sekira Rp20 juta.(Rabi)