Rabu, 07 Desember 2016

Pidiejaya Aceh Berduka Akibat Gempa


www.radarbesuki.com
Aceh, Rabi
Telah Terjadi gempabumi dengan kekuatan: 6.4 SR, 18 km TimurLaut KAB-PIDIEJAYA-ACEH, waktu gempa: 07-Dec-16 05:03:36 WIB, Gempa ini tidak berpotensi TSUNAMI.
Jumlah korban tewas akibat gempa di Aceh sudah mencapai 92 jiwa dan kemungkinan masih akan bertambah, seperti dijelaskan salah seorang anggota Tim Kantor Presiden untuk Gempa Aceh. "Jumlah korban jiwa kemungkinan masih akan bertambah karena ada daerah yang belum terjangkau alat-alat berat," jelas Ifdhal Kasim kepada wartawan BBC Indonesia, Rebecca Henschke.
Ifdhal -yang akan segera meninjau langsung lokasi bencana- menambahkan bahwa gempa juga menghantam kawasan yang padat penduduknya dengan keterbatasan alat-alat berat untuk mencari korban yang mungkin tertimpa puing-puing.
Kemungkinan meningkatnya jumlah korban jiwa itu sebelumnya juga diungkapkan oleh juru bicara BNPB Sutop Purwo Nugroho."Korban dikhawatirkan bisa terus bergerak naik karena saat ini masih ada warga yang terjebak di bawah bangunan yang ambruk," jelas Sutopo dalam jumpa pers di kantor BNPB, Rabu (7/12) siang. Dari jumlah korban itu belum dipilah berapa korban anak-anak dewasa maupun orang tua, laki-laki dan perempuan.

Sementara korban luka berat tercatat sedikitnya 73 orang dan 122 orang menderita luka ringan. Sutopo mengatakan sekarang ini fokus utama operasi pencarian dan penyelamatan korban jiwa. Dia mengatakan belum dapat memperkirakan jumlah korban yang masih tertimbun reruntuhan bangunan.
Disebutkannya, cukup banyak warga yang menolak masuk penampungan sementara, dan lebih suka kembali ke rumah mereka. "Sebetulnya bagi yang rumahnya rusak disediakan lokasi pengungsian. Namun masyarakat seringkali tidak mau ke pengungsian dan mendirikan tenda di depan rumah mereka," jelas dia.
Banyaknya kerusakan rumah penduduk itu, katanya karena banyaknya bangunan yang tidak dibangun untuk tahan gempa. Sutopo mengatakan daerah Pidie Jaya merupakan daerah yang rawan terhadap gempa dan berada di jalur gempa zona sesar samalanga sipopo yang berada di darat. Daerah tersebut pernah terjadi gempa. "Masayrakat sudah berpengalaman, sehingga begitu trjadi gempa langsung berlari ke daerah yang lebih tinggi. Menurut data BNPB sekitar 62 persen penduduk indonesia tinggal di daerah rawan gempa bumi.
Sebelumnya, Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di 18 kilometer sebelah timur laut Kabupaten Pidie Jaya dengan kedalaman 10 kilometer. Meski gempa tidak disertai peringatan tsunami, guncangan yang terjadi pada pukul 05.03 WIB sempat membuat warga panik.
Junaidi, wartawan di Banda Aceh, melaporkan ribuan warga bergegas meninggalkan rumah masing-masing setelah gempa melanda. "Bahkan ada sejumlah warga yang berkendara secara berombongan menjauhi laut," katanya.
Dalam keterangan kepada wartawan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh melaporkan gempa dirasakan selama 15 detik di Kabupaten Pidie Jaya dan Kabupaten Pidie. Kerusakan bangunan juga terjadi di kawasan itu. Sebuah rumah di Kecamatan Gelumpang Tiga, Kabupaten Pidie, roboh dan menimpa penghuninya. Adapun di Kabupaten Bireuen terdapat masjid yang rusak akibat gempa.
Kepada BBC Indonesia, Puteh A Manaf selaku kepala BPBD Kabupaten Pidie Jaya mengatakan sebanyak 36 unit toko roboh setelah terpapar guncangan gempa.
"Saat ini saya di Kota Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya. Saya mendapat laporan sebanyak satu orang meninggal dunia lantaran tertimpa bangunan. Ada pula tiga korban luka-luka yang dibawa ke rumah sakit," kata Puteh.
Jumlah korban jiwa dan skala kerusakan, menurut Puteh, masih terus diperbarui mengingat personel BPBD masih terus berupaya menjangkau seluruh kawasan yang terpapar gempa. "Kami agak kesulitan karena ada beberapa personel kami yang keluarganya juga menjadi korban," ujar Puteh. Hasil pemantauan BMKG menunjukkan hingga pukul 05.30 WIB sudah terjadi gempa bumi susulan sebanyak lima kali dengan kekuatan terbesar 4,8 pada skala Richter. (Team Rabi)