Jumat, 29 Juli 2016

Babat Kota Besuki Raya Babah Soe Kie Menjadi Besuki –Coretan Yg Disiakan

Kota Besuki adalah kota tertua dibelahan timur Jawa Timur merupakan Kota tertua dan Induk kota- kota lain seperti kota Situbondo, Bondowoso dan Jember. Pada era tahun 1800, putra ke dua dari Pangeran Natakoesoema I atau Raden Asirudin atau lebih dikenal dengan nama Penembahan Sumolo ( Adipati Sumenep 1762-1811 M) ,yaitu Raden Tumenggung Moh Ali Prawirodiningrat yang lebih dikenal dengan nama Pengeran Kolonel karena berpangkat Kolonel mempunyai istri lebih dari satu, salah satu istrinya adalah putri Cina anak dari seorang Cina keturunan dinasty Han yang bernama Han Soe Kie. Han Soe Kie adalah seorang Cina yang berdiam disalah satu tanah yang subur dibelah timur Jawa Timur. Han Soe Kie terkenal kaya , pandai silat dan mertua dari kerabat keraton Sumenep yaitu Pengeran Kolonel, orang orang sekitarnya sangat menghormatinya,beliau sering didatangi oleh para pedagang atau bangsawan baik dari Madura maupun daerah lain.Sebagai tanda penghormatan maka orang- orang yang mengenalnya selalu memanggil Han Soe Kei dengan panggilan Babah Soe Ki. Dari seringnya orang yang datang kerumah babah Soe Kie maka setiap ada yang bertemu /berpapasan, pasti menanyakan:” mau kemana?” atau : “Dari mana?” dan Dijawab : “dari babah Soe Kie ” atau kalau tergesa- gesa dijawab :”Bah Soe Ki” lama- lama sebutan Bah Su Ki menjadi nama untuk menuju ketempat Babah Soe Kei dan sekitarnya dan ahkirnya menjadi nama kota yaitu BESUKI. Alkisah dengann putri Cina anak Babah Soe Kie tersebut Pangeran Kolonel mempunyai anak laki- laki. Anak Pengeran Kolonel tersebut mulai kecil diasuh oleh babah Soe Kie secara kebudayaan Cina bahkan diberi nama Han Soe Tiek. Setelah dewasa Han Soe Tiek, diambil ayahnya dan dibawah ke Sumenep serta namanya diganti menjadi Raden Bambang Sutikno, selanjutnya beliau diangkat sebagai bupati Ponorogo,namun oleh engkongnya, beliau diminta untuk pindah ke Besuki dan mulai tahun 24 Juni 1831 maka Raden Bambang Sutikno menjadi Bupati Besuki yang pertama serta bergelar : PENGERAN ADIPATI ARIO PRAWIRO ADIE NINGRAT I . Seperti ayahnya pada saat memerintah Pangeran Adipati Ario Prawiro Adie Ningrat I mempunyai banyak istri bahkan dari beberapa macam Bangsa, suku Bangsa (Arab, India, Cina Belanda, Jawa Madura). Putra - putri beliau sebanyak sekitar 16 orang, putera pertama bernama Pengeran Koso yang menggantikan sebagai Bupati ke dua Besuki dan setelah itu dinobatkan menjadi “Adipati” di Besuki, beliau bergelar “Pangeran Adipadi Ario Prawiro Adie Ningrat II”, Putra ke dua adalah R.T. Soeriatmodjo - Bupati Situbondo Dari salah satu istrinya adalah bangsa Belanda yang saat ini keturunananya ada di Belanda, serta dengan bangganya menyandang gelar Raden Pandji didepan namanya. Pangeran Adipadi Prawiro Adie Ningrat 1 wafat tgl 11 Desembar 1876 dimakamkan di pemakaman TEGALMAS Besuki, kini adalah pemakaman umum khusus para pejabat yang pernah memimpin Besuki dalam masa kejayaannya, di Desa Bloro – Kecamatan Besuki. Itu fakta, dipemakaman ini sangat Nampak jelas tanpa harus melotot kalau pagar makam bangunan kuno, dibaty nisan tertulis jelas. Bukti sejarah yang dianggap coretan tersiakan, namun selalu diburu kekaromahannya. Copas/masyarakat Besuki/Rabi