Selasa, 30 Agustus 2016

Pembunuh Remaja GOR Probolinggo Ditangkap




Satu Pelaku Masih Belia


Salam X-Kars
Probolinggo –Radar Besuki
Andika Tegar (20) warga jalan Juanda, Kelurahan Tisnonegaran, Kota Probolinggo, yang menjadi korban pembunuhan di GOR Ahmad Yani Kota setempat, yang selama ini misterius dan jadi perbincangan warga, akhirnya terkuak.

Setelah dilakukan penyelidikan selama beberapa hari, Senin (29/8/2016), Satreskrim Polres Probolinggo Kota, akhirnya menangkap 6 pelaku pembunuhan itu. 6 pelaku tersebut tak lain adalah teman korban sendiri, dalam gank aliran Hardcore.

Enam pelaku ini ditangkap di Pulau Bali, yang telah di duga melakukan penganiayaan terhadap korban hingga tewas. Para pelaku masing –masing berinisial BY, OD, IR, TI, AY yang merupakan warga Kota dan Kabupaten Probolinggo.

Ironisnya lagi, salah satu pelaku pembunuhan itu adalah seorang gadis belia yang masih berusia 19 tahun. Mereka rata –rata bertatto, bahkan si gadis belia ini pun juga bertatto.

Sementara BY yang menjadi otak pembunuhan itu saat diperiksa polisi mengaku, bahwa ia memang nekat menganiaya korban bersama teman lainnya, karena dituduh mencuri gitar dan uang kas gank sebesar Rp 300.000.

“Dia mencuri barang dan uangnya anak –anak. Saya dan teman –teman marah, dan akhirnya kita hajar dia habis –habisan hingga meregang nyawa,”terang BY.

Sebelum peristiwa itu terjadi kata BY, korban tidak menggunakan miras. Namun, setelah itu kelompok ini memilih jalan kasar dengan miras lebih dulu, lalu antara korban dan para pelaku sepakat akan duel satu –satu.

AKBP Hando Wibowo, Kapolres Probolinggo Kota, mengatakan bahwa para pelaku ini terbilang sadis saat menganiaya korban. Bahkan,  saat korban sudah tak bergerak, mereka para pelaku masih menganiayanya habis –habisan.

Sedangkan si pelaku perempuan, kata Kapolres, ia juga turut serta melakukan penganiayaan, dan dia juga yang memberi tahu teman lainnya kalau korban saat itu sudah tak bernyawa setelah di hajar.

“Kejadiannya pada 24 agustus 2016 lalu, tepat di belakang GOR Ahmad Yani, kita menemukan sesosok mayat dan langsung melakukan pemeriksaan saksi –saksi. Setelah dilakukan penyelidikan, akhirnya kami berhasil menangkap 6 pelaku yang sudah kabur ke Pulau Bali,” terangnya.

Ke enam pelaku tersebut dijerat pasal 351 ayat 3 Jo 170 KUHP dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

Diberitakan sebelumnya, seorang remaja ditemukan tewas di belakang gedung olahraga (GOR) Kota Probolinggo, korban tewas dengan luka lebam di sekitar wajah dan muntah darah serta ditemukan 4 butir pil koplo di tangannya, pada 24/8/2016 lalu.(fir/Rabi)

Berita Sebelumnya 

Seorang remaja ditemukan terbujur kaku di belakang gedung olagraga (GOR) Ahmad Yani, Kota Probolinggo, pada Rabu (24/8/2016). Ia ditemukan dengan kondisi luka lebam di dahi, dan mengeluarkan muntah darah segar.

Adalah Tegar (20) warga jalan Juanda, Kelurahan Tisnonegaran, Kota Probolinggo. Ia ditemukan tewas dengan posisi terlentang oleh seorang yang hendak berolah raga. Korban yang mengenakan jaket hitam tanpa identitas ini sempat menggegerkan warga setempat. Pasalnya, baru kali ini di GOR itu ditemukan mayat yang tewas tak wajar.

Polosi yang datang langsung melakukan olah TKP, dari tubuh korban polisi menemkan 3 butir pil koplo jenis trex dan dextro, serta botol sisa minuman keras.
Korban diperkirakan berusia 20-23 tahun.

Menurut Slamet, saksimata sekitar subuh ia mendengar suara orang mendengkur, ia tak menghiraukan, hingga pagi sekitar puku 9.00 pagi ditemukan korban terbujur kaku.

"Awalnya saya mendengar suara ngorok, namun gak menyangka kalau suara itu korban saat kritis, dan pagi udah ditemukan tewas,"aku Slamet, kepada wartawan.

Sementara di GOR itu menurut sejumlah warga, memang kerap dijadikan tempat berpesta mira oleh kalangan remaja. Namun, tak ada tindakan apapun dari pemerintah setempat.

Sementara itu, AKP Trisno Nugroho, Kasat Reskrim Polres Probolinggo Kota, menegaskan kalau pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut secara intensif, untuk mengetahui penyebab kematian korban, ada unsur kesengajaan atau tidak.

"Kita masih melakukan penyelidikan atas tewasnya korban. Dan jika ini ada unsur kesengajaan pebunuhan maka akan di proses secara hukum,"terangnya.

Guna kepentingan penyelidikan, jasad korban selanjutnya di bawa ke kamar mayat dokter Muhammad Sale Kota Probolinggo.(fir/rabi
)