Kamis, 22 September 2016

PKL Bondowoso



Radar Besuki
Paguyuban PKL Berharap BLH Lebih Bijak
Salam X-Kars

                  foto : Ketika PKL Bondowoso berdemo ke Pemkab.

Bondowoso, Rabi
BLH merencanakan, alun-alun yang menjadi pusat keramaian akan diseterilkan dari PKL atau PK5 (Pedagang Kaki 5). Tujuannya, agar pengunjung alun-alun bisa bersantai dengan keluarga saat berlibur di alun-alun. Terlebih kemarin , para PK5 ditindak oleh satpol pp.
Buang Yuwono, Ketua Paguyuban PK5 alun –alun Ki Ronggo mengatakan jika anggotanya yang hampir mencapai 100 orang, mengadu nasib di alun –alun dengan menjual barang, makanan, dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. “Seluruh anggota saya keluarga miskin (Gakin). Mereka mengadu nasib ke alun –alun untuk meghidupi keluarganya. Saya berharap Dinas BLH lebih bijak kalau ingin melakukan perubahan di alun –alun, tandasnya.
Buang sedikit mengkritik, PK5 manusia yang mudah diatur dan taat peraturan. Anggotanya akan ditempatkan dimana saja pasti mau. Tapi perlu dikethui, bahwa pedagang itu mau berjualan, itu artinya penempatan para pedagang kudu ditempat keramaian alias banyak orang.
Yang saya herankan,  masih kata Buang, pusat hiburan di Bondowoso hanya satu, yaitu alun –alun. Mestinya pemerintah berkreasi untuk membuat tempat hiburan yang lebih banyak. Jangan hanya mentok di satu tempat hiburan ini. Bisa saja stadion Magenda diberi mainan dan fasilitas hiburan, sehingga konsentrasi masyarakat bisa dipecah.
“Kalau di Bondowoso banyak pusat hiburan, otomatis dikunjungi banyak orang. Tanpa diperintahpun, PK5 akan menyebar di tempat –tempat keramaian tersebut. Kalau PK5 dipusatkan di tempat yang sepi orang, maka bisa dipikir sendiri, mau dijual pada siapa barang dagangannya,” tukasnya.
Informasinya, keluhan Buang ini bermula dari penertiban yang dilakukan Satpol PP di alun –alun  kota. Sementara, Syamsul Hadi, ketua tim penertiban lahan parkir yang dijadikan tempat berjualan, mengaku mendapat perintah dari Kepala Satpol PP, Slamet Riyantoko, S.sos, MM.
“Saya mendapat perintah dari Kasat agar menertibkan tempat parkir yang dijadikan tempat berjualan. Karena ada masyarakat yang mengadu kesulitan memarkir kendaraannya saat berlibur ke alun –alun, kata Syamsul.  
Terkait ungkapan ketua tim tersebut, PKL kompak apresiasi. Mereka sangat mendukung pemerintah melalui Satpol PP tentang penertiban lahan parkir. Namun jangan diplintir sehingga lapak PKL yang sudah semestinya dicari –cari kesalahannya. Pasalnya, mereka hanya ingin mengais rejeki untuk menyambung hidup. “Kalau jualan yang bener sik ditakut –takuti, ya kami akan melawan Mas,” kata salah seorang PKL. (rabi)