Rabu, 21 September 2016

Radar Besuki : Adanya Beberapa Dugaan ,Mutasi Jabatan Menuai Protes Sejumlah Anggota DPRD

Mutasi Jabatan dilingkungan Pebkab Bondowoso hari ini  Kamis ,22 September 2016 terhadap 1 orang pejabat tinggi pratama yaitu Asisten Ekonomi dan pembangunan H.Hindarto yang semula menjabat sebagai kepala dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Bondowoso.Serta Camat dan sejumlah Kepala Sekolah serta Penilik TK/SD.
Dengan dilaksanakanya mutasi tersebut ada hawa hangat  menimbulkan protes DPRD
Bondowoso.
Pelantikan yang dilaksanakan di Pendopo Bupati tersebut  menuai kritikan,dan pembicaraan beberapa kalangan. Pasalnya salah satu pejabat eselon ll kepala Dinas Pertanian ikut dimutasi.sementara penggantinya tidak ada, sehingga terjadi kekosongan.Sekretaris Pemkab Bondowoso, Hidayat, saat mau dimintai keterangan mengaku, bahwa pelantikan itu sudah jelas seperti yang disampaikan Bupati saat memberikan sambutan.
"Dalam hal pelantikan ini semuanya berada ditangan Bupati," kata Hidayat sambil berlalu meninggalkan teman-teman pers

Sementara itu, Syamsul Hadi Merdeka, mengatakan, pelantikan yang dilakukan oleh Bupati terhadap kepala dinas Pertanian sarat dengan politik. Sedangkan didinas Pertanian terjadi kekosongan, sehingga akan berdampak kepada kegiatan yang ada didinas tersebut.
"Mestinya pelantikan itu harus melihat dampaknya. Kalau kemudian ada kegiatan yang berkaitan dengan petani, siapa yang mau bertanggungjawab,"ujarnya.
Menurut mantan ketua DPRD bondowoso ini, pelantikan itu tidak didasari dengan profesionalitas seorang pemimpin, tapi lebih kepada kepentingan politik murni.
"Apa karena Hindarto digadang-gadang  nyalon di Pilkada, sehingga ada rasa ketakutan bagi eksekutif,"ujarnya.
Terpisah, ketua Fraksi PKS, Fathorrasi, mengungkapkan,  Pelantikan itu menurutnya, ada persoalan yang bersifat pribadi antara Sekda dengan Kadistan, apalagi setelah diketahui Hindarto diminta oleh masyarakat maju pada Pilkada tahun 2018 mendatang.

"Padahal, Kadistan sudah bekerja maksimal, meski seringkali anggaran distan dipangkas oleh Sekda, tapi bisa membuat para petani terbantu. Dan  Hindarto  akan pensiun tahun 2016 ini," ujarnya.

Selain itu, Fathorrasi menduga Sekda akan tersaingi, karena dia juga berambisi mau maju di Pilkada mendatang, sehingga ada rasa ketakutan, sehingga mendeportasi Hindarto ke asisten II menggantikan posisi Misnadi yang sudah almarhum,"tegasnya.
Dilain pihak, ketua FPP  H Imam Tahir, berpendapat, pelantikan hari ini tidak didasari kepada kepentingan masyarakat, karena mutasi yang dilakukan kepada Kadistan itu harus ada penggantinya.

"Malah Distan dibiarkan kosong tidak ada pemimpinnya, apakah ini yang diinginkan pemerintah, yang akan menambah carut marutnya pemerintahan,"kata Imam Tahir.
Dia menambahkan, kalau cara-cara mutasi tetap dilakukan seperti ini, bukan menambah kemajuan tapi akan menambah kemunduran, apalagi yang dipromosikan tidak sesuai dengan kemampuan dan besic pendidikannya.

"Makanya para pejabat Pemkab Bondowoso tidak harmonis, karena cara penempatan pejabatnya tidak sesuai dengan kompetensinya,"pungkasnya (Rabi)