Salam X-Kars
Keberadaan rumah kos mewah kian menjamur di Kota Mojokerto
Radar Besuki
Keberadaan rumah kos mewah kian menjamur di Kota Mojokerto, Jawa
Timur. Hampir disetiap penjuru dan tengah kota, rumah kos yang
menyediakan fasilitas kelas menengah ke atas dapat dengan mudah
ditemukan.
Itu tak lepas dari banyaknya tempat hiburan malam, berupa karaoke
di kota, yang hanya terdiri dari dua kecamatan ini. Sedikitnya, ada
delapan tempat karaoke, baik di wilayah pinggiran perbatasan kabupaten,
maupun tengah Kota Mojokerto. Usut punya usut, rumah kos tergolong mewah
itu kian laris manis lantaran banyak dihuni para pemandu lagu yang
kerap mangkal di tempat karaoke.
Belakangan ini, keberadaan rumah kos mewah ini kerap menjadi bahan
perbincangan warga. Disebut-sebut, rumah kos dengan fasilitas lebih itu,
sudah berubah fungsi menjadi losmen terselubung.
"Saya sudah sering mendengar pengaduan soal itu dan sudah
berkali-kali pula kami meminta Pemkot (Pemerintah Kota) untuk melakukan
penertiban," ungkap anggota Komisi I DPRD Kota Mojokerto, Deni Novianto,
Kamis kemarin.
Kondisi ini, lanjut Deni tentunya bertolak belakang dengan sikap
Pemkot untuk memberantas praktik prostitusi di Kota Mojokerto. Sebab,
selama ini rumah kos mewah yang disinyalir menjadi hotel terselubung
itu, tak juga tersentuh penertiban.
"Lokalisasi di tutup, tapi tempat kos mesum justru dibiarkan.
Sama juga bohong. Menurut saya, Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja)
harus segera bertindak. Jangan sampai warga mengambil tindakan dan
menutup sendiri," tambahnya.
Pernyataan senada juga disampaikan Ketua Komisi III DPRD Kota
Mojokerto Junaedi Malik. Menurutnya, menjamurnya rumah kos mewah yang
berubah fungsi jadi tempat esek-esek ini kian memperihatinkan.
"Saya dengar, ada juga rumah kos yang disewakan per-jam dengan
fasilitas seperti hotel. Kalau seperti itu, besar kemungkinan digunakan
untuk berbuat asusila. Kondisi ini harus segera ditindaklanjuti,"
sambungnya.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini membenarkan jika,
mayoritas penghuni rumah kos mewah itu merupakan pemandu lagu yang kerap
mangkal di tempat karaoke. Sayangnya, pengawasan terhadap rumah kos ini
nyaris tak ada. "Buktinya dengan leluasa pemilik menyewakan kamar per
jam. Dan saat ini sedang marak persewaan kamar kos seperti itu.
Rata-rata rumah kos mewah ini sangat bebas dan luput dari pantauan,"
terangnya.
Ia mendesak kepada Pemkot Mojokerto untuk segera melakukan
penertiban. Selain untuk menghindari praktik asusila, disinyalir banyak
rumah kos yang tak mematuhi perda dalam operasionalnya. "Tindakan tegas
harus dilakukan. Penghuni harus jelas dan syarat pendirian rumah kos
harus lengkap. Harus ada sanksi bagi mereka yang melanggar. Kita punya
perda pendirian rumah kos, jika tidak digunakan, buat apa perda itu,"
sindirnya.
Dikonfirmasi secara terpisah, Kabag Humas Pemkot Mojokerto
Heryana Dodik Murtono membantah jika Pemkot enggan menindak rumah kos
yang disebut sebagai tempat mesum itu. Menurutnya, Satpol PP sudah
berkali-kali melakukan razia di rumah kos. "Mungkin setelah ini razia
akan terus ditingkatkan. Yang pasti, pemkot juga peduli masalah ini dan
sudah mengambil tindakan," terang Dodik.(Rabi)