Kamis, 13 Oktober 2016

RUMAH KOS

Salam X-Kars

Keberadaan rumah kos mewah kian menjamur di Kota Mojokerto


Radar Besuki
Keberadaan rumah kos mewah kian menjamur di Kota Mojokerto, Jawa Timur. Hampir disetiap penjuru dan tengah kota, rumah kos yang menyediakan fasilitas kelas menengah ke atas dapat dengan mudah ditemukan.
Itu tak lepas dari banyaknya tempat hiburan malam, berupa karaoke di kota, yang hanya terdiri dari dua kecamatan ini. Sedikitnya, ada delapan tempat karaoke, baik di wilayah pinggiran perbatasan kabupaten, maupun tengah Kota Mojokerto. Usut punya usut, rumah kos tergolong mewah itu kian laris manis lantaran banyak dihuni para pemandu lagu yang kerap mangkal di tempat karaoke.

Belakangan ini, keberadaan rumah kos mewah ini kerap menjadi bahan perbincangan warga. Disebut-sebut, rumah kos dengan fasilitas lebih itu, sudah berubah fungsi menjadi losmen terselubung.
"Saya sudah sering mendengar pengaduan soal itu dan sudah berkali-kali pula kami meminta Pemkot (Pemerintah Kota) untuk melakukan penertiban," ungkap anggota Komisi I DPRD Kota Mojokerto, Deni Novianto, Kamis kemarin.

Kondisi ini, lanjut Deni tentunya bertolak belakang dengan sikap Pemkot untuk memberantas praktik prostitusi di Kota Mojokerto. Sebab, selama ini rumah kos mewah yang disinyalir menjadi hotel terselubung itu, tak juga tersentuh penertiban.
"Lokalisasi di tutup, tapi tempat kos mesum justru dibiarkan. Sama juga bohong. Menurut saya, Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja) harus segera bertindak. Jangan sampai warga mengambil tindakan dan menutup sendiri," tambahnya.

Pernyataan senada juga disampaikan Ketua Komisi III DPRD Kota Mojokerto Junaedi Malik. Menurutnya, menjamurnya rumah kos mewah yang berubah fungsi jadi tempat esek-esek ini kian memperihatinkan.
"Saya dengar, ada juga rumah kos yang disewakan per-jam dengan fasilitas seperti hotel. Kalau seperti itu, besar kemungkinan digunakan untuk berbuat asusila. Kondisi ini harus segera ditindaklanjuti," sambungnya.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini membenarkan jika, mayoritas penghuni rumah kos mewah itu merupakan pemandu lagu yang kerap mangkal di tempat karaoke. Sayangnya, pengawasan terhadap rumah kos ini nyaris tak ada. "Buktinya dengan leluasa pemilik menyewakan kamar per jam. Dan saat ini sedang marak persewaan kamar kos seperti itu. Rata-rata rumah kos mewah ini sangat bebas dan luput dari pantauan," terangnya.

Ia mendesak kepada Pemkot Mojokerto untuk segera melakukan penertiban. Selain untuk menghindari praktik asusila, disinyalir banyak rumah kos yang tak mematuhi perda dalam operasionalnya. "Tindakan tegas harus dilakukan. Penghuni harus jelas dan syarat pendirian rumah kos harus lengkap. Harus ada sanksi bagi mereka yang melanggar. Kita punya perda pendirian rumah kos, jika tidak digunakan, buat apa perda itu," sindirnya.
Dikonfirmasi secara terpisah, Kabag Humas Pemkot Mojokerto Heryana Dodik Murtono membantah jika Pemkot enggan menindak rumah kos yang disebut sebagai tempat mesum itu. Menurutnya, Satpol PP sudah berkali-kali melakukan razia di rumah kos. "Mungkin setelah ini razia akan terus ditingkatkan. Yang pasti, pemkot juga peduli masalah ini dan sudah mengambil tindakan," terang Dodik.(Rabi)