Salam X-Kars
Bondowoso, radarbesuki.com
Motor
memang memiliki body yang ramping, sehingga dalam kondisi jalanan yang padat
sekalipun, pengendara motor bisa menjalankan motornya dengan meliak –liuk menyusup
ke celah –celah di antara kendaran lain untuk mencari jalan, termasuk juga
memaksa bonceng dengan resiko bahaya tinggi.
Seperti
yang Nampak pada gambar diatas, pasangan suami istri ini nekad berboncengan
dengan sang istri bertengger diatas persal rumput. Tak ingat bahaya yang
mengancam, malah sesekali mengobrol diatas motor berkecepatan sedang dijalur
arak –arak.
“Wah,
mereka sungguh lupa akan resiko bahaya berkendara dijalan. Selain tak memakai
helm, perempuan itu juga berpotensi jatuh dari atas boncengannya. Betapa tidak,
persal rumput itu kan licin, apalagi jalan arak –arak ini belak belok,
tikungaannya tajam,” kata Hamdi, pengemudi Avanza.
Mirisnya
lagi, ketika pasangan suami istri (pasutri) asal Desa Sumber Canting, kecamatan
Wringin ini, melaju ditikungan tajam, bahkan dibelakangnya banyak Roda Empat
(R-4). Bayangkan, jika wanita itu jatuh, tak ayal akan terlindas truk yang tak
mungkin dapat ngerem dadakan dijalan tanjakan.
Herannya,
dalam kondisi arus kendaraan agak padat, pasutri ini tidak menampakkan rasa
khawatir akan bahaya yang mengancam. Malahan, si wanita kerap tidak pegangan
sambil ngobrol dengan suaminya yang lagi fokus nyetir motornya, karena didepan
(antara setir dan pria itu) ada persal rumput pula.
Menurut
H. Ilyas, tokoh agama yang kerap melintas dijalur ini, berharap Polisi lalu
lintas mengadakan operasi tatib lali dijalur ini secara dadakan. Kalau perlu,
anggota BM disiagakan agak jauh dari tempat operasi (razia) kendaraan. “Jika
tak begitu, maka pengendara parkir dikejauhan,” katanya.
Sekadar
diektahui, motor adalah kendaraan yang lincah, namun jika kurang hati –hati maka
nyawa pengendara motor bisa melayang. Sudah banyak terjadi kecelakaan yang
melibatkan kendaraan roda dua ini dan tak jarang pengendaranya tewas di tempat
lantaran kurang berhati –hati dalam berkendara di jalan. (rabi)