Uang Kita Masih Banyak di Bawah Bantal
Salam X-Kars
Sulsel , Rabi
Presiden Jokowi meminta masyarakat dan pelaku usaha untuk tetap optimistis di tengah guncangan ekonomi yang tengah melanda dunia belakangan ini. Pertumbuhan ekonomi nasional yang masih positif diharapkan terus dapat memacu peningkatan ekonomi di masa mendatang.
“Alhamdulillah pertumbuhan ekonomi kita meski tekanan ekonomi global berat, tetapi kita lihat kuartal pertama kita tumbuh 4,94%, kuartal kedua 5,18%, ketiga 5,02%. Negara lain banyak yang sudah minus,” kata Presiden di Hotel Clarion Makassar, Sulawesi Selatan, seperti disampaikan Tim Komunikasi Presiden.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan bahwa
" Potensi kekayaan negara masih sangat besar sehingga hal ini dapat dimanfaatkan sebagai penggerak ekonomi. "
Namun, lanjut Jokowi, "dana besar itu masih belum dilaporkan dan juga masih tersimpan di luar negeri , karena itulah program tax amnesty ini diselenggarakan."
“Kita lupa bahwa sebetulnya kekayaan kita, uang kita yang berada di bawah bantal, yang berada di bawah kasur, yang disimpan di luar negeri masih banyak sekali , Data yang ada di kementerian kurang lebih Rp11.000 triliun, daftarnya ada di kantong saya, yang hadir di sini saya hafal satu, dua nyimpen di sana (luar negeri),” ungkapnya seraya disambut tawa hadirin.
Informasi yang dihimpun radarbesuki.com data Direktorat Jenderal Pajak mencatat, hingga November 2016, sudah 450 ribu lebih wajib pajak yang memanfaatkan Amnesti Pajak. Periode I tax amnesty telah dimulai sejak 1 Juli 2016 dan telah berakhir pada 30 September 2016.
Saat ini tengah berlangsung periode ke II yang dimulai sejak 1 Oktober lalu sampai 31 Desember 2016. Adapun rencana pelaksanaan periode ke III akan dimulai 1 Januari 2017 hingga 31 Maret 2017.
Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad. (Rabi)