Senin, 07 November 2016

SDA Indonesia Ancaman bagi Negeri Ini


                                                Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Salam X-Kars
Jakarta, radarbesuki.com
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan banyak negara yang iri dengan Indonesia. Hal tersebut disampaikan Gatot dalam agenda rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan.

Apalagi, kata Gatot, dengan adanya penilaian dari Bank Dunia yang menempatkan Indonesia di posisi delapan negara perekonomian terbaik meski kinerja pertumbuhannya ikut dilanda perlambatan. "Kondisi seperti ini, saya menyampaikan bahwa inilah yang menyebabkan negara-negara yang lainnya iri terhadap indonesia," kata Gatot di kantor pusat DJP, Jakarta Selatan, Senin (7/11/2016).

Dia mengatakan Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah, energi yang melimpah, serta kekayaan lainnya yang bisa diolah menjadi apapun, kelebihan itu menjadi ancaman untuk kita.

Bahkan, kata dia, Presiden RI pertama, Soekarno mengatakan bahwa kelak negara-negara di dunia akan iri terhadap kekayaan Indonesia. Presiden Jokowi pun pada saat disumpah di Senayan dalam pidatonya mengatakan kaya akan sumber daya alam menjadi petaka."Dan sekarang Indonesia diperebutkan dari berbagai lini," kata dia.

Namun, yang saat ini sedang digoyang yakni kondisi dalam negerinya, semboyan bhineka tunggal ika saat ini tengah dirongrong. Jika sudah lemah, negara asing akan masuk ke Indonesia, seperti yang pernah terjadi di beberapa negara seperti Libya, Iran dan Suriah.
"Ini yang bisa saya sampaikan sehingga diharapkan seluruh kepala kantor, eselon bisa mengetahui benar bangsa ini memang terancam, karena semua butuh bangsa ini," ujar dia.

Dirinya juga meminta pada jajaran DJP untuk meningkatkan upaya dalam mengumpulkan penerimaan pajak. Pasalnya, untuk menjaga kedaulatan dan persatuan negara agar tak disusupi asing pun perlu biaya.
"Jadi tahu situasinya, tahu bagaimana menyikapinya, dan bisa lebih bekerja keras lagi. Karena urat nadi kehidupan bangsa ini 72 persen di tangan pajak sehingga bisa membangun lebih baik lagi," jelas dia.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Potensi Kepatuhan dan Penerimaan DJP, Yon Arsal mengatakan arahan Gatot mengenai wawasan kebangsaan memberikan makna yang luar biasa yang selama ini berada di luar perspektif.
"Dia paparkan sesuatu di luar perspektif kita ujung –ujungnya kita harus kerja lebih keras lagi. Butuh policy lebih kuat butuh dana lebih kuat, orang pajak kerjanya lebih keras intinya," jelas dia. (rabi)